Skip to main content

Yuliana Sari, Peserta Sunsilk Hijab Hunt 2016 dari Kota Bandung


Bismillah..
Assalamu'alaikum...
Alhamdulillah..
berhasil mendaftarkan diri secara online ke event ini,,
tinggal tunggu audisi Bandung tanggal 30-31 Maret 2016...




Berikut 3 kata yang menggambarkan gaya hijabku serta pengalaman tak terlupakan ketika memulai berhijab, yang saya input ke formulir registrasi... semoga bisa menginspirasi pembaca..
Dapat juga baca thread-nya di www.forum.detik.com,
di sini >>> http://forum.detik.com/hh-2016-yuliana-sari-syari-fashionable-stylist-t1355377.html



Bagi Muslimah cantik, berbakat dan merasa punya kualitas unik, jangan ragu untuk mendaftar dan ikut audisi di kota terdekatmu ya ukhti...
Daftar di sini,,



Tiga (3) kata yang menggambarkan style hijabku:
Syar'i, Fashionable, Traveller

(di formulir saya salah ketik, jadinya: Syar'i, Fashionable, Stylish. 
hikshiks... tapi untung aja human error nya cuma itu :D )

Pengalaman dalam Berhijab:

Asalamu’alaikum ukhti..
Alhamdulillah saya sudah 12 tahun mengenakan pakaian yang menutup aurat, lebih tepatnya ketika kelas 1 SMA di semester 2 tahun 2004. Padahal waktu itu saya belum berjilbab di semester 1. Sebelumnya saya ingin flashback terlebih dahulu, saya adalah gadis dari keluarga sangat sederhana, lahir di Jakarta dan berdarah Sunda-Betawi, namun tumbuh besar di Kota Palu karena keluarga kami ikut program transmigrasi (1994). Sehingga kota yang menempa saya dari usia 4-23 tahun adalah kota yang terletak di tengah-tengah pulau yang menyerupai bentuk “K” di peta Indonesia.

Bapak saya adalah seorang penjahit, jadi hampir semua pakaian sekolah dijahitkan secara ekslusif oleh Bapak saya. Sejak awal masuk SMP, saya dan adik saya sudah dijahitkan pakaian sekolah yang menutup aurat, kemeja putih lengan panjang dan rok biru panjang. Karena banyak yang memuji keindahan rambut panjang saya yang sepinggang, hitam dan lebat, saya tidak ingin menutupi keindahan rambut saya tersebut, agar saya tetap terlihat cantik dan terus mendapatkan pujian dari orang yang melihatnya. Sehingga saya meminta Bapak saya untuk mempermak (memotong) rok sekolah saya, agar panjangnya se-bawah lutut saja, namun kemeja tetap berlengan panjang. Karena sekolah tersebut masih membebaskan gaya berpakaian siswa-siswanya, saya sehari-sehari memakai kemeja lengan panjang dan rok di bawah lutut yang nanggung serta dipadu kaos kaki panjang menutupi betis sampai lutut, namun sayangnya kepala belum berjilbab. Jika saya mengenang masa lalu, saya sungguh menyayangkannya, tapi itulah proses yang saya jalani hingga saya menemukan hidayah dan akhirnya berjilbab yang kini lebih populer dengan sebutan berhijab. Namun keseharian saya adalah pribadi yang tetap melakukan sholat lima waktu baik itu di rumah maupun saat istirahat (zuhur) di sekolah, dan pernah mengikuti kompetisi tartil, muroja’ah, dan qiro’ah Al-Qur’an, serta da’iah (ceramah). Meski sudah diceramahi untuk segera berjilbab oleh guru mata pelajaran Agama Islam sejak SD, hati saya belum terketuk juga saat itu. :D

Akhir semester 1 kelas 1 SMA adalah momen Ramadhan, saya mengikuti kegiatan Pesantren Kilat yang diselenggarakan oleh sekolah. Ketika dibacakan Al Qur’an surah An-Nur ayat 31-32 oleh seorang guru saat pembukaan acara tersebut, yang mana makna inti dari ayat-ayat tersebut bahwa menutup perhiasan tubuh (aurat) kepada yang bukan makhromnya adalah wajib hukumnya bagi seorang muslimah. Sontak saja air mata saya menetes lalu berderai dan qalbu ini seperti disinari oleh “Nur” (cahaya hidayah terang benderang) dari Allah yang membuat diri saya bertekad bulat untuk berhijab menyempurnakan akhlak dan amal ibadah saya. Alhamdulillah, di semester 2 saya langsung berpenampilan berhijab. Itulah bedanya kekuatan seruan manusia dan seruan Allah, seruan atau peringatan Allah lebih menohok hati saya di kala itu, tanpa dipaksa saya langsung mau berhijab.
Alhamdulillah tentu saja respon keluarga dan teman-teman sangat mendukung keputusan saya, justru mereka bilang “Kenapa gak dari dulu?” atau mereka katakan “Neng mah pantes-pantes aja berjilbab, karena emang anak baik dan rajin ibadah dari dulu”. Saya selalu memanjatkan syukur, meski saat itu belum berpakaian syar’i dan masih memiliki pacar di zaman jahiliyah itu hehehe :p .

Hingga pada akhirnya saya menjadi pengurus di Lembaga Dakwah Kampus Unit Pengkajian Islam Mahasiswa Universitas Tadulako (LDK UPIM Untad) Palu, saat memasuki dunia perkuliahan. Jilbab saya yang kecil lama-lama menutupi dada dan akhirnya bisa syar’i juga, pakaian ketat mulai diasingkan dan jilbab-jilbab kecil mulai disumbangkan. Bermetamorfosislah diri ini menjadi pribadi yang terus mencoba belajar dan belajar manjadi wanita muslimah berpenampilan syar’i. Saya juga sering belajar menjadi da’i/murrobbiyah (pementor/guru agama) yang mengajak teman-teman akhwat (perempuan) seangkatan atau adik tingkat untuk melakukan pengajian dan pengkajian Islam liqo/mentoring (sejenis majelis) rutin setiap pekannya. Tidak jarang juga saya menjadi motivator bagi teman-teman dan adik tingkat yang masih belum berjilbab agar segera berjilbab, teman-teman yang jarang ikut pengajian dan terus memikirkan duniawi (kuliah) perlahan-lahan juga jadi sering ikut kelompok liqo/mentoring ajakan saya. Agar tidak bosan, pemateri/pementornya selalu saya jadwalkan bergantian setiap pekannya, bekerjasama dengan senior-senior (murrobiyah) saya.

Hal itu juga berpengaruh pada pergaulan saya yang lebih berkualitas, sehingga secara otomatis sesuai janji Allah, bahwa pakaian ini sebagai identitas muslimah sejati yang melindungi saya dari gangguan atau pandangan (ikhwan/pria) yang tidak baik. Teman-teman pria memperlakukan dan menghargai saya dengan sangat baik dan sopan. Mulai banyak pria yang memendam perasaan ke saya karena sudah pasti saya menolak mereka jika niatnya hanya untuk pacaran. Sejak saat itu saya memutuskan untuk mencari jodoh dengan jalan “ta’aruf” bukan dengan pacaran, agar menghindari fitnah dan menjauhi diri dari zinah, karena zinah bukan hanya dari perbuatan tapi juga dari perkataan, penglihatan dan bahkan hati. Dan nyatanya mencari pria idaman yang mau serius “ta’aruf” itu tidak mudah, hehehehe (sabar Neng :D ).

Hingga detik ini saya melanjutkan S2 di UPI Bandung, saya mengharapkan ‘dia’ yang terbaik dari Allah saja untuk menjadi pendamping saya kelak, dan ‘dia’ yang sabar dan menanti saya dalam ketaatannya kepada Allah juga, aamiin.

Ya, hidup ini adalah proses, jika diibaratkan seperti yang awalnya adalah ulat menggelikan akan menjadi kepompong, kemudian bermetamorfosa menjadi kupu-kupu cantik. Nikmatilah proses belajar dan terus belajar tiada habisnya selama hayat masih di kandung badan, tidak ada manusia yang sempurna kecuali Dzat Maha Sempurna yaitu Allah SWT.
Buktikan kepada dunia, meskipun kita adalah muslimah berhijab, sama sekali gak membatasi diri kita untuk mewujudkan segala cita-cita/impian kita, mengembangkan seluruh potensi passion kita dan tetap bisa berprestasi/berkarya dalam segala bidang atau lini kehidupan.

Buktikan pula, meskipun kita sibuk mencetak prestasi sosial dan kepemimpinan dalam berbagai ekskul sekolah ataupun organisasi kampus, kita tidak pernah lupa beribadah mendekatkan diri kepada Allah dan terus semangat mencetak prestasi akademik baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah, dan tentunya selalu berdoa meminta rejeki dan bonus kesuksesan hanya kepada Allah semata.

Event, Sunsilk Hijab Hunt 2016 ini terlalu indah, jika saya bisa mendapatkan banyak saudara muslimah setanah air dan diberi kesempatan menyalurkan bakat saya baik yang terpendam maupun yang telah terpampang nyata, melalui event bergengsi ini, insya Allah, aamiin..

Motto saya pribadi adalah “menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama, karya dan prestasinya diperhitungan di mata dunia dan dirindukan kehadirannya oleh sesama”, aamiin.


Syukron katsiran dan wassalam.



Sumber:
http://forum.detik.com/hh-2016-yuliana-sari-syari-fashionable-stylist-t1355377.html
http://hijabhunt.detik.com/daftar
http://hijabhunt.detik.com/peserta
http://forum.detik.com/hijab-hunt-2016-f267.html

Comments

  1. Cantik dan ceria.Mudah2an Allah selalu memberikan yg terbaik buat Yuli. Amin YRA.

    ReplyDelete
  2. Cantik dan ceria.Mudah2an Allah selalu memberikan yg terbaik buat Yuli. Amin YRA.

    ReplyDelete

Post a Comment

Boleh Tinggalkan Komentar, Boleh Juga Ngajak Ketemuan :D

Popular posts from this blog

10 TIPS AJAIB MEMPERMUDA(H) “TANGGAL TUA”

Ini adalah sebuah acara Kompetisi Blogger ShopCoupons X MatahariMall. Yang diselenggarakan oleh ShopCoupons.  voucher mataharimall  dan hadiah disponsori oleh MatahariMall. Assalamu’alaikum semuanya, semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Sang Pencipta kita, aamiin.. Oiya, kamu yang ngaku anak kost -an, anak rantauan, anak yang masih ngarepin uang saku dari ortu, atau udah mulai berkeluarga mungkin? Semua orang pasti pernah yang namanya ngerasain “kesedihan saat menjalani tanggal-tanggal tua” dan setiap orang memiliki cara survive yang berbeda-beda sesuai tingkat ujian dari Allah dan sesuai tingkat kesabarannya heuheuheu... :D Sebelum saya berbicara lebih panjaaaang, Kisah budi dalam video berikut, akan sangat menginspirasi kita terutama para anak kost yang gegana saat tanggal tua :D .  Meski saya rada geli dan tertawa ketika menonton kisah si Budi tersebut, saya merasa sedih seolah-olah menertawai sekaligus menangisi keadaan yang sering saya alami saat

#GLOsejakmuda Bersama GLOSKIN Aesthetic Clinic, Merawat Wajah Jangan Menunggu TUA

GLOSKIN Aesthetic Clinic Mendapatkan Super Brands Awarded "Best Skincare and Beauty Clinic" di Tahun 2019  ~HAPPY AMAZING 7 ANNIVERSARY~   Assalamu'alaikum.. Semua orang harus sadar akan usia awal penuaan mulai muncul. "Penelitian menunjukkan penuaan pada kulit bahkan sudah dimulai sejak usia 20-an ditandai dengan adanya kerutan halus, kulit mulai kendur, noda kulit atau pigmentasi, kondisi kulit yang kering, kasar, menipis, pori-pori terbuka. Gaya hidup adalah faktor yang sangat berpengaruh", demikian ungkap Dr. Amelia Suciady , Dokter Konsultan Gloskin Aesthetic Clinic , member The World Society of Interdisciplinary of Esthetic and Anti-Aging Medicine (WOSIAM).  Sabtu, 6 Juli 2019, di Amertha Coffee , di kawasan Pakubuwono, saya dan para influencers menghadiri event beauty talk show yang diselenggarakan oleh GLOSKIN Aesthetic Clinic ( @gloskin_clinic ) yang mengkampanyekan #GLOsejakmuda agar generasi millenial menyadari akan penting

BNI, Bank Kebangganku untuk Berkarya dan Berprestasi

"loyalitas terhadap bni" #70TahunBNI #PengalamanBersamaBNI #12TahunBersamaBNI ~By Yuliana Sari, S.Pd~ Buku Tabungan BNI Taplus Mahasiswa beserta 2 Buku Tabungan Full Print Out, Kartu ATM BNI sekaligus KTM Pascasarjana UPI, dan Passport yang Sering Saya Bawa ke CS BNI Officer Sebelum saya menceritakan pengalaman indah saya selama menjadi Nasabah BNI, saya akan mengemukakan terlebih dahulu mengenai sejarah, visi dan kinerja yang diusung oleh BNI selama hampir 70 tahun menjadi kebanggaan Indonesia. Sebagai Nasabah dan Pecinta Berat BNI, gak gaul donk kalau nggak tau kapan Bank ini berdiri, apa visinya, serta sejauh mana ke-eksisannya mengepakkan sayap gemilang di Indonesia? Saya sangat salut dengan sejarah berdirinya BNI yang “kaya”, kondisi finansial yang kuat, sumber daya manusia yang unggul dan teknologi yang andal, BNI yakin telah berada di jalur yang tepat untuk menjadi bank nasional yang berkemampuan global. BNI didirikan pada tanggal 5