Skip to main content

"Saya Ingin Menjadi si Kecil yang Besar di Mata Dunia" by Yuliana Sari, S.Pd



Ini adalah kontes menulis CekAja, seputar HOBI dan CERITA SUKSES.


Sebelumnya, perkenalkan nama saya Yuliana Sari, mahasiswi Pascasarjana Pendidikan IPA di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Saya anak rantauan yang nge-kost di sekitar Geger Kalong Girang Bandung.
Saya adalah anak kelima dari tujuh bersaudara, dan saya gadis dari keluarga sangat sederhana, lahir di Jakarta dan berdarah Sunda-Betawi, namun tumbuh besar di Kota Palu karena keluarga kami ikut program transmigrasi di tahun 1994. Sehingga kota yang menempa saya dari usia 4-23 tahun adalah kota yang terletak di tengah-tengah Pulau Sulawesi yang menyerupai bentuk “K” di peta Indonesia. Dan hampir 3 tahun sampai sekarang, saya berhijrah menjadi anak kost  di Kota Kembang ini.
Sejak semasa saya kecil hingga dewasa sampai sekarang ini, saya sudah terbiasa hidup dengan penuh kesederhanaan. Hidup dengan keserderhanaan, pas-pasan dan bahkan kadang kekurangan, telah menjadi ritme kehidupan keluarga besar saya. Kami menerima nasib, tapi bukan berarti kami pasrah dengan keadaan ini. Betapa bangga hati saya bersama keluarga, jika kami bisa keluar dari kungkungan kemiskinan dengan usaha keras kami dan meskipun membutuhkan waktu berpuluh-puluh tahun kemudian, daripada kami harus melakukan setitik usaha kotor atau menghalalkan segala cara layaknya para koruptor yang mempermalukan keadaan perekonomian Indonesia di mata dunia saat ini. Itulah yang saya sedihkan, ketika makin dedgradasinya moral para pemimpin kita di Indonesia, lalu siapa yang akan dijadikan contoh bagi para generasi penerus bangsa ini?
Kedua orangtua saya sangat menjunjung tinggi yang namanya “pendidikan”, mereka memang hanya lulusan SMP dan STM, maka dari itu mereka bertekad menjadikan anak-anaknya jauh lebih berpendidikan dari mereka.
Sampe sekarang, saya teringat pesan sakti Bapak saya, “Bapak mah gak punya warisan untuk dibagikan ke kalian semua, bapak cuma kasih kesempatan dan semangat ke anak-anak bapak biar bisa sekolah yang tinggi. Kalau harta pasti kalian bisa aja rebutan, kalo pendidikan, apa kalian bisa saling rebutan?”. Super sekali, jauh lebih super dari Quote Mario Teguh hihihi. Jadi, warisannya adalah kesempatan meraih pendidikan dimana kadar/kualitas pendidikannya bergantung dari usaha masing-masing anak, dengan kemampuan dan bakatnya masing-masing, yuhuuu... 
Saya adalah seorang pekerja keras. Sekecil apapun akan saya lakukan dengan upaya sekuat tenaga, untuk mencapai keoptimalan dan kemaksimalan. Bukan sok Perfect! Tapi memang ingin tampil perfect, karena tidak ada satu orang pun yang tidak menyukai sesuatu hal yang sempurna dalam hidupnya. Tidak satu pun makhluk ciptaan Tuhan di muka bumi ini yang bisa melakukan sesuatu se-perfect yang Tuhan lakukan. Maka, saya yang merasa sangat kecil ini, selalu meminta kekuatan Tuhan, agar saya diberikan kemampuan menuju kesempurnaan bagi diri saya. Batas kesempurnaan yang diinginkan oleh setiap orang tentu berbeda-beda. Ada yang menginginkan mobil dan rumah gedongan, baru bisa merasakan dirinya sempurna. Adapula yang sudah merasa menjadi makhluk paling sempurna, ketika dilahirkan dari rahim ibu dan asuhan bapak yang soleh dan soleha. Kesempurnaan dan kenikmatan hanyalah datang dari Tuhan, maka perbanyaklah mengingat dan bersyukur kepada Tuhan, sebelum semua nikmat tersebut direnggut secara paksa dan tak memiliki faedah dalam hidup kita.
Sifat lemah dan mengalah juga ada dalam pribadi saya, yang akan mengalahkan ego dan ambisi saya. Saya selalu mengesampingkan kepentingan saya sendiri, dibandingkan dengan kepentingan orang banyak. Saya merasa tidak bermanfaat sebagai seorang manusia, jika saya belum melakukan kebaikan untuk orang-orang di sekeliling saya. Akibatnya, saya selalu mengalah dalam segala hal. Contoh kecil, selalu mendahulukan orang lain di belakang saya untuk menggunakan toilet, baru kemudian saya, karena saya merasa orang tersebut jauh lebih membutuhkan kehematan waktu, di saat saya memiliki waktu senggang di kala itu.  Tapi untuk urusan ibadah dan berprestasi, saya tidak akan membiarkan orang lain mendahului saya. Kalaupun ada yang bisa melalui kemampuan saya, saya menjadikannya sebagai pemicu semangat membara saya untuk lebih giat lagi belajar dan berusaha sekuat tenaga. Tidak lantas menjadikan orang tersebut sebagai musuh atau lawan berkompetisi saya.
Saya mungkin belum pantas dikatakan sebagai seorang pemenang, tapi sampai saat ini saya menganggap ayah dan ibu saya adalah seorang pemenang dan pahlawan. Mengapa? Karena mereka berdua telah melakukan hal sempurna demi kelangsungan hidup dan kecerdasan anak-anak yang mereka cintai dan kasihi, selama berpuluh-puluh tahun. Hal yang lebih membanggakan lagi, mereka melakukannya dalam keadaan susah dan pas-pasan, bukan dalam keadaan bergelimangan harta! Mereka bisa menghidupi dan memberikan pemahaman agama dan akhlak yang baik kepada tujuh anal-anaknya hingga kami rata-rata berumah tangga dan bisa menyelesaikan studi hingga ke universitas. Tentunya mereka juga harus bersyukur karena memiliki anak seperti saya, yang memang memiliki karakter untuk maju, tidak membangkang, mudah diatur dan tahu akan keinginan mereka. Inilah kebanggan satu-satunya yang saya miliki, karena Allah menciptakan hati saya dengan sifat kerendahan hati, murah senyum, tidak suka berburuk sangka kepada orang lain, dan sifat-sifat ini memang pantas bagi orang susah seperti saya. Sebab sungguh celaka orang-orang yang sudah dalam keadaan susah, mereka pun memiliki hati yang congkak atau tinggi hati! Sisi negatifnya, saya pernah tertipu dengan penjual barang secara on-line senilai jutaan rupiah, karena sifat selalu berbaik sangka kepada orang lain, meskipun orang lain itu belum saya kenal sama sekali. Padahal uang tersebut adalah beasiswa yang ingin saya belikan sebuah laptop, yang ingin saya gunakan untuk menyusun skripsi saya. Namun, saya merasa itu takdir Tuhan. Semua yang hilang adalah kembali ke tanganNya, dan semua itu hanyalah titipan semata.
Sejak duduk di bangku SD, saya sudah mencintai pekerjaan “berdagang” bukan “begadang” ya hehehe. Hal ini dikarenakan saya membantu meringankan pekerjaan ibu saya. Ibu saya sehari-harinya mengandalkan penghasilan dari berjualan nasi kuning, gorengan dan juga minuman di lokasi yang tidak menetap hingga pada akhirnya memiliki kantin di kampus di mana saya berkuliah. Pekerjaan inilah yang mengantarkan saya menjadi pribadi yang semangat menabung untuk persiapan dana mengenyam pendidikan dari SD sampai S2 saat ini :’( , (jadi kangen rumah, kangen mama-bapak :’( , miss you all :* ).
Saya tidak pernah merasa terpaksa untuk membawa gorengan (bakwan, pisang goreng, taraju, tahu isi, keripik tempe), nasi kuning, dan es mambo ke sekolah, saya melakukannya dengan senang hati dan penuh kebanggaan. Biasanya saya menjajakannya di jam sebelum bel masuk kelas dan di jam istirahat. Setiap pagi saya membawa 25-40 potong gorengan ke kelas, tidak sampai 15 menit, gorengan tersebut langsung habis dilahap sebagai santapan pagi oleh teman-teman saya yang kelaparan hahaha :D. Kacaunya kalau ada teman yang BETE saat mendengarkan penjelasan guru yang membosankan, teman saya langsung ‘mengkode’ saya untuk membeli gorengan yang tersisa dan makan sambil sembunyi-sembunyi (yang ini jangan ditiru ya teman-teman, hahaha).
Hasil penjualan tersebut menjadi tabungan pribadi saya selama bersekolah, kadang-kadang saya menyetornya lagi ke ibu saya untuk kembali dijadikan modal jualan. Tabungan inilah yang membantu keluarga kami di saat ‘masa-masa terhimpit’. Saya juga tidak pernah meminta uang lagi kepada ayah dan ibu saya, kalau butuh uang untuk membeli buku-buku pelajaran atau alat tulis, saya langsung menggunakan uang hasil penjualan saya tersebut.
Ibu saya berpindah-pindah tempat jualan, awalnya berjualan keliling tanpa lokasi yang menetap, lalu berjualan di kantin sekolah SMKN 5 Palu dari tahun 1995 hingga berjualan di kantin kampus Untad (Universitas Tadulako Palu), sampai saya lulus S1 dan ingin melanjutkan S2 tahun 2013 kemarin. Alhamdulillah sekarang beliau pensiun dari aktivitas berat tersebut dan kini hidupnya lebih ditanggung oleh anak-anaknya yang sudah bekerja, termasuk saya tidak jarang berbagi beasiswa yang saya dapatkan kepada keluarga saya. Saya juga tidak pernah meminta uang kepada orangtua lagi sejak saya menginjakkan kaki ke Bandung, alhamdulillah bisa berdikari 100%.
Sedangkan ayah saya berprofesi sebagai penjahit pakaian sampai sekarang, dimana ilmunya diturunkan kepada ibu saya dan seluruh anak-anaknya termasuk saya. Hampir semua pakaian sekolah dan baju lebaran kami dijahitkan secara ekslusif oleh ayah saya. Dua kakak saya yang sudah berkeluarga, juga menjadikan profesi “menjahit” sebagai salah satu sumber penghasilan mereka.
Kalau saya, saat kuliah S1, sedikit-sedikit bisa menjahit, membuat rok dan mempermak pakaian kebesaran menjadi sesuai di badan teman-teman saya. Hasilnya sangat membantu saya buat fotokopi buku kuliaham dan buat makan di saat kepepet di tanggal tua.
Nah jahitan juga jadi sepi kalau di tanggal tua, sebaliknya jahitan bakal menggunung kalau lagi banyak yang ngantri menjahit di tanggal muda hohoho..
Saya adalah tipe siswa yang jarang dan hampir tidak pernah ke kantin sekolah. Alasan pertama, karena ibu saya menjual makanan yang sama dengan penjual di kantin tersebut, jadi buat apa saya beli makanan dari ibu orang lain? Hahaha. Sebelum ke sekolah saya selalu sarapan dengan nasi kuning buatan ibu, dan jika merasa perlu, saya membawa bekal buat jaga-jaga kalo perut keroncongan hohoho. Saat ibu saya jualan di kantin kampus, sepulang kuliah saya juga selalu mampir makan siang di kantin ibu saya sendiri. Alasan kedua, saya ingin menghemat uang tabungan saya. Jadi tidak ada istilah ‘uang jajan’ dalam kamus hidup saya. Adanya ‘uang simpanan’ atau ‘uang celengan’. Biasanya saya menyimpan selembar uang 50 ribuan di dompet saya atau di celengan ayam saya (di tahun 2000-an uang ini sangat besar loh nilainya :o ), untuk berjaga-jaga di kala saya membutuhkannya di kemudian hari.
Alasan ketiga, tentunya lebih higienis dan bergizi, makanannya tidak dihinggapi oleh laler (lalat) yang berkeliaran di kantin sekolah.. hiiiiiii ini nih yang sering bikin anak sekolahan diare. Mungkin ini jadi masukan bagi para orangtua terutama bagi para ibu-ibu, agar lebih rajin siapin bekal buat anaknya ke sekolah :D .
Semasa saya SD, saya mulai menampakkan prestasi-prestasi saya. Berawal dari peringkat 7, 4, dan 3, hingga pada akhirnya saya mendapatkan peringkat 1 untuk pertama kalinya di penaikan kelas 5 ke kelas 6 SD, itupun karena guru wali kelasnya adil memberikan nilai kepada siswa. Ketika guru tersebut tidak menjadi wali kelas saya lagi, saya selalu berlangganan peringkat 2, karena mungkin guru yang menjadi wali kelas saya pada saat itu adalah sahabat baik dari orangtua siswa yang selalu mendapatkan peringkat 1 tersebut. Sampai SMP pun saya mengalami nasib yang sama, korupsi, nepotisme dan kolusi selalu terjadi di sekolah dan sekeliling saya. Kalaupun saya menjadi korban dari kesalahan orang lain, saya selalu bersabar dan menganggapnya sebagai ujian dalam hidup saya. Sebab pengalaman menjadi guru tersohor bagi saya selama ini.
Di kelas 5 SD saya mulai mencintai bahasa Inggris, dan merasa iri melihat teman-teman sekelas saya yang  jago melafalkan ejaan bahasa Inggris ketika diajarkan mata pelajaran tersebut di kelas. Saya ingin seperti mereka yang juga bisa kursus bahasa Inggris, sayangnya biayanya tidak murah, mimpi pun harus ditunda lagi. Kelas 6 SD saya mengikuti lomba cerdas cermat matematika, sayangnya karena sifat pemalu dan mengalah ada dalam diri saya semasa kecil, saya selalu malu mengangkat tangan lebih dulu dibanding kontestan lainnya, padahal saya tahu jawaban soal-soal cerdas cermat tersebut. Alhasil, saya hanya mendapatkan peringkat harapan 1. Guru yang membimbing saya pun tetap memperlihatkan wajah bangganya di hadapan saya, dan selalu menyemangati diri saya, katanya “kamu punya bakat dan kemampuan, kamu jangan takut dan harus selalu mengasahnya!”.
Kecintaan saya mempelajari bahasa Inggris terbawa sampai SMP dan SMA. Tidak hanya itu, saya juga hobi menuliskan semua pengalaman saya, mulai dari tentang sahabat, percintaan, dan semua masalah hidup saya ke dalam sebuah buku diary kecil nan sederhana semasa SMP saya. Sehingga saya sering mendapatkan prestasi gemilang dalam berbagai kompetisi karya tulis ilmiah remaja, baik itu dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Inggris yang diadakan secara off-line dan on-online. Saya juga membuat diri, keluarga dan pihak sekolah bangga, ketika meraih peringkat 3 besar dalam debat bahasa Inggris se-Kota Palu, di masa SMA. Kalau tuliskan prestasi tersebut satu per satu, tidak akan cukup ditulisakan pada lima atau delapan halaman narasi ini. Saya hanya akan menceritakan beberapa prestasi yang paling fenomenal saja. Jangan berhenti membacanya ya.
Saya sangat cinta pekerjaan menulis, semales-malesnya pun tetep nulis di beranda Facebook atau Instagram :D . Mengapa? Karena menulis adalah passion hidup saya, dimana naluri dan alam bawah sadar saya memang menuntut diri untuk selalu menulis. Sejak SMP saya sudah hobi banget dengan yang namanya menulis ‘diary’. Saya berharap semua kenangan-kenangan manis dan pahit saya di masa-masa remaja tersimpan rapi. Sejarah pribadi ini pasti dapat diambil hikmahnya oleh anak-cucu saya kelak, aamiin.
Menjelang dewasa hingga berusia 23 tahun, tujuan menulis dalam hidup saya berubah. Saya menggunakannya sebagai media dakwah/ibadah dan mencari rejeki halal. Beribadah lewat tulisan sama saja dengan kita berbagi pengetahuan kepada orang lain, sebab kita tidak hidup sendirian di muka bumi ini. Menghibur diri, kepuasan batin dan aktualisasi diri pun sangat penting peranannya untuk kualitas hidup kita yang lebih baik, namun tiga poin ini saya jadikan sebagai bonus di akhir saja bukan niat utama saya ketika memulai menulis.


Saya Banyak Belajar dari Buku-Buku Karya Mba Asma Nadia

Saya terinspirasi dengan penulis handal, Asma Nadia. Beliau menuliskan semua tentang pengalaman doa-doa yang dikabulkan dalam bukunya “Catatan Hati di Setiap Sujudku”. Menjelaskan keadaan dunia yang makin egois dan menghimpit kita. Tapi keyakinan saya memang sama seperti beliau, saya yakin banyak doa-doa kita yang telah dikabulkan oleh Tuhan dan sangat baik untuk dipublikasikan kepada orang lain agar kita makin mensyukuri nikmat hidup ini. Dengan menulis kisah nyata kita sendiri, maka bisa menebalkan keyakinan masyarakat untuk bersandar pada doa kepada Tuhan YME.
Saya mempunyai mimpi menjadi seseorang yang multitalenta dan menginspirasi di bidang yang saya cintai, menjadi seorang guru Fisika, penulis/jurnalistik, fotografer profesional, fashion/hijab styler, dan penyanyi pop/religi (motivasinger) (Passion terakhir yang sangat-sangat tidak mungkin, tapi tetep aja saya keukeuh mau wujudinnya di usia setua ini, hahaha). Passion gabungan ini sangat erat dalam kehidupan saya pribadi. Di balik sosok lulusan sarjana FKIP prodi Pendidikan Fisika, saya justru adalah sosok yang sangat mementingkan kesenian atau kebudayaan.
Saya memiliki hobi sebagai jurnalis di masa sekolahan SMA hingga S1 dan menjadi model foto pribadi saya dalam berbagai momen yang saya lalui. Gambar-gambar dan sepenggal kalimat narasi yang saya padukan inilah, yang menjadikan saya eksis di berbagai media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan Blogger, serta mengantarkan saya ke Negeri Singa sebanyak 3x dan ke Negeri Gajah sekali beserta uang saku dan voucher belanja gratis, juga mendapatkan berbagai macam gadget seperti camdig dan smartphone yang pada akhirnya saya jual untuk membeli sebuah laptop (ini akan jadi 1 topik menarik di blog saya di lain kesempatan hahahaha). Laptop inilah yang saya pakai sampai detik ini menulis blog ini dan sedang menemani saya berjuang menyusun tesis S2 saat ini :D  .
Seluruh hadiah yang saya peroleh tersebut berasal dari kuis-kuis atau kompetisi yang diadakan di jejaring sosial yang sudah saya sebutkan di atas sebelumnya. Sehingga mulai tahun 2009 sampai sekarang, hobi atau passion saya ketambahan satu lagi yaitu travelling alias ngebolang hihihi.
Itulah beberapa kelebihan dan rejeki untuk seorang yang hobi berburu kuis (quiz hunter), hobi menulis, foto-foto bukan sekedar narsis biasa, tapi narsis ‘syantik’ dan memperhatikan artistik/kesenian yang memiliki makna lebih ketika orang menatapnya. Meskipun saya berasal dari keluarga pas-pasan, saya sudah merasakan apa yang belum dirasakan oleh teman-teman saya yang lebih mampu, bahkan teman-teman di kelas S2 saya masih banyak yang belum pernah ke Singapore dan Bangkok, tapi kok saya sudah berkali-kali kesana ya? hehehe... Sekali-kali bangga sama diri sendiri boleh donk :D .



Traveling dan Home Stay di bangkok bersama Adik Saya.
(Hadiah hanya berupa tiket pesawat PP untuk 2 orang dan home stay aja yang gratis, transportasi dan jajan di sana kami bayar sendiri :D )

Dari Singapura saya mendapatkan pengalaman sangat berharga, terutama melihat hal kebersihan, keamanan, kemajuan teknologi dan kedisiplinan sebagai suatu perbandingan yang masih sangat jauh dengan apa yang telah diaplikasikan di Indonesia sekarang -_-



Kumpulan Peta dan Informasi ketika Berpetualang di Singapore, Foto di Depan Hotel IBIS Singapore dengan Bendera Merah Putih, di Universal Studio Singapore (USS) dan di Gedung Teratas Marina Bay Sands (MBS), pada 3 kesempatan yang berbeda.

So, bagi kalian yang punya hobi atau bakat yang bisa dikembangkan untuk menghasilkan rejeki halal, ayooo segera dilanjutkan mas/mba bro...!"
"Kembangkan, kembangkan dan dikembangkan, jangan pernah menyerah kalau kata lagu D’Masive atau lagu Jason Mraz, semangat semangat...!"
"Terutama bagi kamu-kamu yang suka foto-foto ‘syantik’, foto pemandangan, foto apapun itu, kalau ada kontes yang berbau fotografi, langsung ikut aja!"
"Punya hobi nulis esai, cerpen, suka main kuis (quiz hunter), nge-blog, main game berhadiah, ikut undian berhadiah, dan lain-lain, hajarrr aja mas/mba bro!" :D
Menang atau kalah urusan belakang, udah biasa itu mah. Saya juga gitu, “di antara puluhan kali saya gagal, tapi ada ratusan kali saya menang, karena terus ikut, terus latihan, terus mencoba, terus merasakan gagal, dan akhirnya terus merasakan kemenangan,” hihi aamiin. Intinya harus ada ketekunan, pantang menyerah, terus sabar, gak kapok mencoba, gak kapok kalah, dan yakin sama Allah kalau kita minta sama Allah, pasti dikasih kok! Kalau gak dikasih sekarang, mungkin kedua atau ketiga kalinya kita dikasih lebih buanyaak, insya Allah... Coba aja deh!
Kalau dapet hadiahnya, misal uang tunai atau voucher belanja, dijamin sangat-sangat bisa memenuhi kebutuhan kita di kala kita terhimpit. Atau kalau hadiahnya berupa hampers, goody bag, produk makanan/kebutuhan pribadi selama 6 bulan-setahun, kan lumayan, hidup kita udah ada yang tanggung. Apalagi kalau hadiahnya gadget baru, misalnya smartphone, weew eike juga demen tuh! :D
Saya juga pernah menjadi jurnalis pelajar atau Tim Supel (Suara Pelajar) di Radar Sulteng yang menangani kolom remaja dan terbit setiap hari Minggu selama kurang lebih 4 tahun sejak semester pertama di SMA, pengalaman menulis dan fotografi saya pun makin terasah. Sehingga sering mendapatkan prestasi di tingkat sekolah, tingkat masyarakat umum Sulteng, maupun tingkat universitas atau nasional. Selama ini saya merasa sudah cukup sukses dalam membuat penulisan karya ilmiah baik itu di kalangan remaja maupun di tingkat perguruan tinggi. Seperti dalam kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke XXIII di Denpasar, Bali, saya berhasil menulis dan mempresentasekan karya saya yang berjudul “Ekspansi Kebudayaan Indonesia”, yang saat itu mendapatkan tempat di hati dewan juri sebagai pemenang favorit dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Gagasan Tertulis (PKM-GT).
Pengalaman saya selama mengikuti ajang PIMNAS dua tahun lalu itu, yang membuat saya tertarik untuk mendaftarkan judul PKM lagi ke DIKTI. “Mimpi-mimpi yang juga menjadi Real Experience!” Betapa tidak, saya sebagai ketua tim mendapatkan pengalaman dan prestasi amat berharga dan membanggakan bagi univeristas saya. Tim PKM Bidang Gagasan Tertulis atau PKMGT kami dinobatkan sebagai Tim Penyaji Terfavorit, yaitu dinilai dari akumulasi poin proposal yang diajukan dan penampilan presentasi tim kami di hadapan tiga (3) orang juri. Meski baru kali pertama, ternyata anak kampung seperti kami dari Kota Palu-Sulawesi Tengah bisa menyihir para juri dan mahasiswa dari universitas terkenal lain dari seluruh Indonesia yang turut senyum bangga ketika melihat penampilan kami. Saat itu tim kami mempresentasikan gagasan berjudul ”Ekspansi Kebudayaan Indonesia”, latar belakang yang sungguh realistis menggambarkan bahwa remaja Indonesia justru lebih mengekspansi budaya luar seperti mencintai budaya Korea dan Jepang. Di proposal kami ini, kami mengusulkan banyak solusi jitu agar Indonesia merasa sadar bahwa kita harus bangga dengan segala kebudayaan yang kita miliki, dan ternyata jauh lebih berharga dibandingkan budaya-budaya luar lainnya.
Tim kami pun meraih piala, piagam dan bonus yang diserahkan langsung oleh Bapak Pimpinan DIKTI dan Ibu Pimpinan Universitas Mahasaraswati sebagai Tuan Rumah. Nama saya sebagai ketua tim pun disebut lebih awal dibandingkan mahasiswa-mahasiswa lainnya yang menjadi jawara. Sungguh menakjubkan melewati karpet merah ke atas panggung, kemudian disorot oleh kamera-kamera nakal yang juga mengeluarkan kilauan jepretannya, berhasil mencetak senyum terindah yang pernah ku miliki selama ini. Atmosfer kebahagiaan dan kebanggaan hadir mewarnai panggung tersebut, dan memunculkan rona haru dan bahagia pada wajah teman-teman dan para dosen seperjuanganku.
Saya pun merasa berhutang banyak pada masyarakat yang telah banyak memberikan subsidi kepada saya untuk bisa merasakan nikmatnya bangku kuliah di perguruan tinggi negeri. Yah mungkin itu prestasi terbesar saya dalam menulis, karena membawa piala bergengsi disertai piagam dan bonus sebagai penulis sekaligus penyaji terfavorit saat itu. Dahsyatnya, ini adalah prestasi yang sangat dianggap membanggakan bagi almamater saya, Universitas Tadulako, dan untuk pertama kalinya tim dari kampus saya ini mendapatkan prestasi dalam PIMNAS tersebut. Dilanjutkan dengan PKM dalam bidang Penelitian atau PKM-P, proposal tim saya pun diterima dan mendapatkan dana sebesar 5,2 juta rupiah dari DIKTI sebagai bantuan dana untuk melakukan penelitian, dimana tim saya berhasil meneliti tentang “Pengaruh Perilaku Kepemimpinana Kepala Sekolah, Budaya Sekolah dan Kinerja Guru SMA dan SMK se-Kota Palu”.
Sedangkan prestasi kecil, alhamdulillah lumayan banyak di tingkat kampus dan tingkat provinsi, seperti juara 3 penulisan karya ilmiah bertemakan “Kedisiplinan Berkendaraan Sepeda Motor” yang diselenggarakan PT.AHM cabang Kota Palu, juara 1 penulisan karya ilmiah bertemakan “Global Warming” dalam EXPO MIPA Universitas Tadulako Palu, 5 besar dalam penulisan karya ilmiah bertemakan “Media Jejaring Sosial, Facebook” yang diselenggarakan Lembaga Pengembangan dan Pendidikan Sulawesi Tengah (LP2ST),  6 besar dalam penulisan karya ilmiah bertemakan “Masalah Pendidikan Sulteng, dan Solusinya” yang diselenggarakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Silo Langi Untad Palu, 20 nominasi dalam penulisan esai dalam bahasa Inggris yang bertemakan “What Do You Do As Sudent for Change The World?” yang diselenggarakan oleh Lembaga Anak Bangsa, lembaga non-profit di Indonesia, tercatat sebagai nominasi penulis esai yang bertemakan “My Role in Creating A Peaceful World” yang diselenggarakan oleh Goi Peace Foundation of Japan dan UNESCO, serta menjadi salah satu pemenang Sayembara Kepenulisan Buku Antologi CATATAN SANG PEMENANG, dimana tulisan saya dibukukan bersama 19 pemenang lainnya.


Buku Antologi CATATAN SANG PEMENANG, terdiri dari 20 karya tulisan yang menginspirasi, yang semuanya mengisahkan tentang perjuangan mencapai keberhasilan, kemenangan dan kesuksesan, terbitan Elex Media Komputindo 2013, by Tuti Sitanggang, dkk.

Sedangkan bakat yang lain adalah seringnya menjadi wakil sekolah atau kampus untuk mengikuti olimpiade Fisika dan debat bahasa Inggris, serta mampu bersosialisasi dan bekerjasama dalam organisasi dalam bidang dakwah maupun himpunan mahasiswa Fisika (HIMAFI). Sehingga dalam organisasi pun, saya selalu didaulat sebagai Sekretaris Umum atau sebagai anggota seksi bidang Publikasi dan Dokumentasi. Jadi tanggung jawab yang dipercayakan teman-teman dan pihak kampus, tidak jauh-jauh dari dunia tulis menulis maupun publikasi dan dokumentasi (pubdekdok). Sehingga saya pun berhasil menjadi Mahasiswa Berprestasi (MAWAPRES) tahun 2011 utusan dari fakultas saya, berkat karya tulis ilmiah saya yang berjudul “Kerja Sama yang Baik antara Guru, Siswa dan Orang Tua Siswa, demi Peningkatan Prestasi Siswa di Sekolah”.
Mungkin prestasi-prestasi tersebut belum seberapa bagi orang lain yang merupakan seorang penulis handal, tapi saya bersyukur dan bangga atas beberapa prestasi kecil saya ini, alhamdulillah ^_^.
PRESTASI TERBESAR yang saya raih hingga detik ini adalah saya merupakan Penerima Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) dari Ditjen Pendidikan Tinggi (DIKTI) Indonesia, dulu nama beasiswanya “Beasiswa Unggulan”, sehingga sekarang bisa menempuh pendidikan S2 dalam Program Studi Pendidikan IPA di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Bandung (2013-2015).


Keseruan bersama Teman-Teman Sekelas Penerima Beasiswa BPPDN DIKTI, Pendidikan IPA di Pascasarjana UPI Bandung

Untuk menjadi seorang yang sukses, kita tidak harus memiliki uang yang banyak, meskipun uang memang menjadi kekuatan langkah kita untuk melakukan apapun semau kita. Tapi alangkah baiknya, kita mempersiapkan niat, keinginan besar, harapan besar dan kegiatan positif besar untuk menjalankan setiap rencana hidup kita ke depannya, sampai akhir hayat menjemput kita. Tanpa semangat dan motivasi dalam diri, uang segepok pun tidak dapat digunakan dengan baik, bila kita hanya menghabiskannya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, karena itu adalah mubazir. Sesuatu apapun yang berlebihan tidak akan baik hasilnya. Maka lakukan sesuatu dengan hati nurani, dengan kesanggupan dan juga dengan kesederhanaan dan kerendahan hati kita.
Mari kita bersama-sama menjadi sosok yang selalu menginspirasi banyak orang, banyak berdoa, suka bersedekah kepada yang membutuhkan dan bersilaturahim, tidak mengenal kepada siapapun, kapanpun dan dimanapun. Bersedekah gak harus dengan materi, boleh dengan senyum dan boleh sangat dengan berbagi pengalaman/ilmu yang kita miliki.

Lalu bersiaplah menjadi pelaku dan penulis sejarah terhebat di dunia!
Jadilah si Kecil yang Besar di Mata Dunia.
Sehingga dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi nusa, bangsa dan dunia, amin. Namun jangan lupa akan kodrat kita sebagai wanita dan juga kodrat kalian sebagai pria, yaitu wanita dan pria Indonesia yang welas asih, cerdas, bermartabat, dan terhormat. Semoga Tuhan selalu melindungi dan merahmati hidup kita, amin.

Motto saya pribadi adalah “menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama, karya dan prestasinya diperhitungan di mata dunia dan dirindukan kehadirannya oleh sesama”, aamiin.


--||--||--||--||--||--||--||--||--||--||--||--




Bagi teman-teman yang mau ikut, yuk register di CekAja lalu isi formulir-nya di sini.




Sumber:
  • http://www.goodreads.com/book/show/2888910-catatan-hati-di-setiap-sujudku -- > Gambar Buku Asma Nadia
  • http://www.ngeblog.me/ --> Informasi Lomba Menulis Blog antara www.ngeblog.me dan CekAja!
  • http://serpihandarihati.blogspot.co.id/2015/09/asma-nadia.html --> Gambar Asma Nadia

Comments

  1. Replies
    1. hehehe, 3 kata unik, singkat, yang menggambarkan judul artikel ini..
      good job pak komennya (y)
      makasih udah mampir ya pak Yun.
      insya Allah berkah dan bermanfaat.. (y)

      Delete
  2. Neng ku.. semangat ya menyebarkan manfaat kepada sesama..
    buktikan kalo eneng tuh bisa sukses di masa depan.
    buktikan kalo eneng bisa mewujudkan apapun yang neng cita-citakan ke depannya.
    selama ini eneng yang menyemangati hidup aa, untuk tetap semangat menjalani hari-hari.
    untuk tetap semangat membanggakan keluarga aa.
    dan yang selama ini menerima aa apa adanya dan ngebahagiain keluarga aa.
    terima kasih ya neng.. semoga menang tulisannya aamiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Subhanalloh.. terima kasih aa ku yang udh sempetin diri ngomen di sini..
      Jadi malu hehehe, eneng mah ngelakuin apa yang neng mampu, apa yang neng bisa lakuin..
      jangan ngomong begitu donk, neng mah gak berbuat yang hebat-hebat amat untuk keluarga aa,
      insya Allah di masa depan, di saat kita menjadi orang sukses, baru deh bisa bahagiakan keluarga-keluarga kita kelak, aamiin..
      makasih byk ya aa atas nasehat dan doanya.. insya Allah makin diijabah sama Allah,
      karena byk yang doakan eneng, termasuk dirimu.. :* ^_^

      Delete
  3. Assalamu'alaikum Teh..
    Teteh Yuli, Ananda doain biar cita-citanya besar di mata dunia tercapai, amin.
    semoga karya tulis ini juga menang ya.
    doain Ananda juga biar bisa banyak prestasi dan bisa kuliah tinggi seperti teh Yuli,
    pengen banget bisa banggain orangtua juga,,
    terus menginspirasi ya teh..

    ReplyDelete
    Replies
    1. wa'alaikumsalam adik usil hihi,
      eh tumben komennya dewasa banget, gak kerasa kamu makin gede dan dewasa ya..
      salut deh (y)
      salam ya buat ibu dan bapak sekeluarga di sana..
      iya aamiin, kamu juga pasti cita-citanya kesampean asal terus belajar, berusaha dan berdoa..
      insya Allah ya de.. terus semangat menebar kebaikan (y)

      Delete
  4. Neng.. elu mah selalu aja buat pembaruan BESAR... Hebat...
    sayangnya dari dulu belum sempet dibukuin -_-
    kapan nih semua tulisannya dibukukan satu per satu?
    Gua nungguin nih buku atau novel elu yaw... hihihi..
    terus berkarya dan menginspirasi orang banyak dan salah satunye adik lu ini.. hohoho..
    sukses terus, semoga tulisannya dilirik juri, aamiin.. :* :* ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih adikku chubby muach muach :* :D
      hahahaha jadi mayuu, iya nih belum sempet nulis buku, baru artikel-artikel kecil lama-lama jadi bukit..
      doain aja, pasti suatu hari nanti buku karya Yuliana Sari, akan rilis dan beredar, hahaha ngimpi, terus semangat dan berharap lebih baik ke depan..
      iya donk de, kita sama-sama bisa menginspirasi orang banyak biar hidup ini bermanfaat..
      makasih ya doanya, pasti dilirik lah, dikasih poin gede tuh yg belum tentu hahaha..

      Delete
  5. Yul, ajarin echy nulis donk hehe.
    sih tulisanmu bagus banget.
    cocok dijadikan artikel motivasi, yg gak kalah sama kisah inspirasinya si mba Merry Riana.
    kan ini ceritanya panjang, bisa dijadiin 1 buku, pasti menarik nih kalo ke pasaran.
    echy juga pengen bisa nulis, selama ini cuma ada di angan-angan doank,
    apalagi udh punya 2 anak gini, mana sempet belajar nulis wakwak..
    seru juga ya kisah perjuanganmu dari awal sampe sekarang.
    semoga juri milih kamu sbg pemenang, aamiin ya Rabb, semangat ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Echy kan udah pinter share foto narsis di ig tuh, lanjutkan aja captionnya dgn lebih panjang, lama-lama juga bisa nulis, karena "ala bisa karena biasa" (y)
      ya jadi Ibu Rumah Tangga di usia muda adalah suatu prestasi juga chy..
      insya Allah hidup kita bermanfaat buat keluarga dan orang banyak..
      iya chy, aamiin makasih ya doanya, makasih udh mau mampir di sini :*

      Delete
  6. Subhanalloh judul di awal dan quote di akhir..
    masya Allah..
    impianmu sungguh besar dan mulia..
    semoga terwujud ya dek..
    jangan lupa terus meminta padaNya,
    dan jangan lupa selalu rendah hati..
    kaka yakin kamu bisaa... aamiin..

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih ka Tika, berkat dirimu juga lah eneng seperti ini :*
      iya insya Allah selalu merunduk, aamiin.
      mksh ya udh mau mampir dan udh nasehatin eneng,,,
      luph yu pul dah muach muach.. kangen soalnya hahaha.. :D

      Delete
  7. Sangat inspiratif dan memotivasi... semoga apa yang diinginkan terwujud.. dan tetaplah menjadi pribadi yang baik... sukses yaa Yuli :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin ya Robb, makasih byk bunsay Werda :* insya Allah mksh byk nasihatnya...
      ketcup sayang dari jauh buat bunda sekeluarga :*

      Delete
  8. Waow panjang banget tulisanya, kunjungan baliknya ya ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe, iya mas Amir, begitulah hobi saya yg suka nulis, cerita sukses saya ya berawal dari hobi nulis diary hihihi..
      makasih ya udh dikunjungi duluan..
      oke mas, siap, insya Allah (y)
      salam kenal ^_^

      Delete
  9. waaah keren banget artikelnya mba, btw hobi kita samaaan kan wkwk
    terimakasih ya udh kunjungin blog aku, smg kita sukses mba..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi makasih banyak, iya samaan haha, kecuali memamerkan/menjual jasa videografi belum sih..
      belum pinter ngedit video profesional, kecuali video buat koleksi sendiri aja banyak hihi..
      iya semoga kita sukses aamiin ^_^

      Delete
  10. Memang hobi yang sangat menyenangkan..keren artikelnya mbak, sangat unik menarik,

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih byk ka Tri Kurniadi, makasih udh mau blogwalking dimari ^_^
      alhamdulillah jika menarik..
      semoga bermanfaat...

      Delete
  11. Menginspirasi banget Yul. Kisah-kisahnya diceritakan dengan baik dan runut. Pantesan menang lomba di mana-mana. Keep writing :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Akhirnya komentator yang ditunggu-tunggu muncl juga..
      alhamdulillah dapet pujian dan semangat dari Ratunya Penulis Novel :* cihuyy (y) :* :*
      makasih ya udh blogwalking naya sayang ^_^
      ya semoga kali ini menang juga, nyoba-nyoba aja, soalnya DL sayang banget gak ikutan dari sebulan lalu -_- :D
      insya Allah keep writing, dan semoga bisa cetak buku juga seperti dirimu yang handal (y), aamiin ^_^

      Delete
  12. Suwer mbak ._. buat aku pribadi sih, kamu udah menjadi orang yang 'besar' :' seriusan :' aku terkagum padamu mbak :) kamu penuh inspirasi :)

    Makasiiih Mbak :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi, suwerr dah, barusan ada komen kayak gini, kocak, sangat membuatku terkagum balik padamu, menyentuh, WOW, membuatku sedih dan berpikir lagi "apa iya saya udah menjadi orang besar?" mungkin sudah, tapi di kampung sendiri hihihi, belum ke mancanegara, itu sebuah proses di masa depan kelak..
      yg jelas, suwwerr banget deh atas review, masukan, motivasi dan doanya..
      insya Allah bermanfaat buat sesama..
      sami2, makasih kembali ya mas febri, senang bisa dikunjungi mas ^_^

      Delete
  13. alhamdulillah, lumayan lah 12 komentator.. atau 25 komen di blog ini...
    semoga tulisannya menginspirasi selalu, aamiin...

    ReplyDelete
  14. Ini mah Masya'Allah banget. Prestasinya luar biasa! Saya baca dari atas sampe bawah cuma bisa bilang 'hebat' aja huhuh. Tulisan ini bisa jadi motivasi buat saya yang takut mencoba hal baru padahal pengen banget bisa meraih prestasi ini itu. Hemm. Ini malah jadi curhat. Good luck untuk kontesnya mbak, semoga menang ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Assalamu'alaikum, terima kasih teteh Noviyana Shiali, alhamdulillah atas reviewnya..
      Terima kasih sudah mau berkunjung di blog sederhana saya ini :*
      Iya semoga bisa memotivasi dan bermanfaat buat teteh dan semuanya, aamiin.
      Ya semangat donk teh raih apapun yang teteh inginkan, jangan takut sebelum berperang ^_^
      Hehehe, gak papa, saya malah suka dengerin org curhat (pendengar yang baik), karena sy juga suka curhat lol :D
      Iya good luck utk kita berdua ya.. aamiin ya Robb, saya mah ngikut pas kena DL hikzhikz :D
      Serahkan semuanya pada Robb ^_*

      Delete
    2. oh iya satu lagi teh Noviyana Shiali, saya sampe simpen link blog teteh, krn saya ngefans tampilannya.. cantikk bingitz (y) :* :* Saya udh lama gak nge-blog, jadi ketinggalan update cara nge-hias2 blog, pdhl sy udah mulai pinter blog sejak tahun 2004-2005 :D

      Delete
    3. Sami-sami :D
      Aamiin.

      Alhamdulillah, Terima kasih. Saya juga masih belajar untuk mendesain tampilan blog. Heheh. Di hias lagi blog nya atuh biar makin cantik :D

      Delete
    4. iya teh hehe.. makasih ya masukannya :*
      belum sempet teh...
      kayaknya cantikin kualitas tulisannya dulu, desain belakangan..
      entar gak nulis2 kalo ngurusin desain atau tampilan luarnya dlu hehehe,,

      Delete

Post a Comment

Boleh Tinggalkan Komentar, Boleh Juga Ngajak Ketemuan :D

Popular posts from this blog

10 TIPS AJAIB MEMPERMUDA(H) “TANGGAL TUA”

Ini adalah sebuah acara Kompetisi Blogger ShopCoupons X MatahariMall. Yang diselenggarakan oleh ShopCoupons.  voucher mataharimall  dan hadiah disponsori oleh MatahariMall. Assalamu’alaikum semuanya, semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Sang Pencipta kita, aamiin.. Oiya, kamu yang ngaku anak kost -an, anak rantauan, anak yang masih ngarepin uang saku dari ortu, atau udah mulai berkeluarga mungkin? Semua orang pasti pernah yang namanya ngerasain “kesedihan saat menjalani tanggal-tanggal tua” dan setiap orang memiliki cara survive yang berbeda-beda sesuai tingkat ujian dari Allah dan sesuai tingkat kesabarannya heuheuheu... :D Sebelum saya berbicara lebih panjaaaang, Kisah budi dalam video berikut, akan sangat menginspirasi kita terutama para anak kost yang gegana saat tanggal tua :D .  Meski saya rada geli dan tertawa ketika menonton kisah si Budi tersebut, saya merasa sedih seolah-olah menertawai sekaligus menangisi keadaan yang sering saya alami saat

#GLOsejakmuda Bersama GLOSKIN Aesthetic Clinic, Merawat Wajah Jangan Menunggu TUA

GLOSKIN Aesthetic Clinic Mendapatkan Super Brands Awarded "Best Skincare and Beauty Clinic" di Tahun 2019  ~HAPPY AMAZING 7 ANNIVERSARY~   Assalamu'alaikum.. Semua orang harus sadar akan usia awal penuaan mulai muncul. "Penelitian menunjukkan penuaan pada kulit bahkan sudah dimulai sejak usia 20-an ditandai dengan adanya kerutan halus, kulit mulai kendur, noda kulit atau pigmentasi, kondisi kulit yang kering, kasar, menipis, pori-pori terbuka. Gaya hidup adalah faktor yang sangat berpengaruh", demikian ungkap Dr. Amelia Suciady , Dokter Konsultan Gloskin Aesthetic Clinic , member The World Society of Interdisciplinary of Esthetic and Anti-Aging Medicine (WOSIAM).  Sabtu, 6 Juli 2019, di Amertha Coffee , di kawasan Pakubuwono, saya dan para influencers menghadiri event beauty talk show yang diselenggarakan oleh GLOSKIN Aesthetic Clinic ( @gloskin_clinic ) yang mengkampanyekan #GLOsejakmuda agar generasi millenial menyadari akan penting

BNI, Bank Kebangganku untuk Berkarya dan Berprestasi

"loyalitas terhadap bni" #70TahunBNI #PengalamanBersamaBNI #12TahunBersamaBNI ~By Yuliana Sari, S.Pd~ Buku Tabungan BNI Taplus Mahasiswa beserta 2 Buku Tabungan Full Print Out, Kartu ATM BNI sekaligus KTM Pascasarjana UPI, dan Passport yang Sering Saya Bawa ke CS BNI Officer Sebelum saya menceritakan pengalaman indah saya selama menjadi Nasabah BNI, saya akan mengemukakan terlebih dahulu mengenai sejarah, visi dan kinerja yang diusung oleh BNI selama hampir 70 tahun menjadi kebanggaan Indonesia. Sebagai Nasabah dan Pecinta Berat BNI, gak gaul donk kalau nggak tau kapan Bank ini berdiri, apa visinya, serta sejauh mana ke-eksisannya mengepakkan sayap gemilang di Indonesia? Saya sangat salut dengan sejarah berdirinya BNI yang “kaya”, kondisi finansial yang kuat, sumber daya manusia yang unggul dan teknologi yang andal, BNI yakin telah berada di jalur yang tepat untuk menjadi bank nasional yang berkemampuan global. BNI didirikan pada tanggal 5