Sebelumnya, perkenalkan
nama saya Yuliana Sari, mahasiswi Pascasarjana Pendidikan IPA
di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Saya anak rantauan yang
nge-kost di sekitar Geger Kalong Girang Bandung.
Saya adalah anak kelima
dari tujuh bersaudara, dan saya gadis dari keluarga sangat sederhana, lahir
di Jakarta dan berdarah Sunda-Betawi, namun tumbuh besar di Kota Palu
karena keluarga kami ikut program transmigrasi di tahun 1994. Sehingga kota
yang menempa saya dari usia 4-23 tahun adalah kota yang terletak di
tengah-tengah Pulau Sulawesi yang menyerupai bentuk “K” di peta Indonesia.
Dan hampir 3 tahun sampai sekarang, saya berhijrah menjadi anak kost
di Kota Kembang ini.
Sejak semasa saya kecil
hingga dewasa sampai sekarang ini, saya sudah terbiasa hidup dengan penuh
kesederhanaan. Hidup dengan keserderhanaan, pas-pasan dan bahkan kadang
kekurangan, telah menjadi ritme kehidupan keluarga besar saya. Kami menerima
nasib, tapi bukan berarti kami pasrah dengan keadaan ini. Betapa bangga hati
saya bersama keluarga, jika kami bisa keluar dari kungkungan kemiskinan dengan
usaha keras kami dan meskipun membutuhkan waktu berpuluh-puluh tahun kemudian,
daripada kami harus melakukan setitik usaha kotor atau menghalalkan segala cara
layaknya para koruptor yang mempermalukan keadaan perekonomian Indonesia di
mata dunia saat ini. Itulah yang saya sedihkan, ketika makin dedgradasinya
moral para pemimpin kita di Indonesia, lalu siapa yang akan dijadikan contoh
bagi para generasi penerus bangsa ini?
Kedua orangtua saya
sangat menjunjung tinggi yang namanya “pendidikan”, mereka memang hanya lulusan
SMP dan STM, maka dari itu mereka bertekad menjadikan anak-anaknya jauh lebih
berpendidikan dari mereka.
Sampe sekarang, saya
teringat pesan sakti Bapak saya, “Bapak mah gak punya warisan untuk dibagikan
ke kalian semua, bapak cuma kasih kesempatan dan semangat ke anak-anak bapak
biar bisa sekolah yang tinggi. Kalau harta pasti kalian bisa aja rebutan, kalo
pendidikan, apa kalian bisa saling rebutan?”. Super sekali, jauh lebih super
dari Quote Mario Teguh hihihi. Jadi, warisannya adalah kesempatan meraih
pendidikan dimana kadar/kualitas pendidikannya bergantung dari usaha masing-masing
anak, dengan kemampuan dan bakatnya masing-masing, yuhuuu...
Saya adalah seorang
pekerja keras. Sekecil apapun akan saya lakukan dengan upaya sekuat tenaga,
untuk mencapai keoptimalan dan kemaksimalan. Bukan sok Perfect! Tapi memang ingin tampil perfect, karena tidak ada satu orang pun yang tidak menyukai
sesuatu hal yang sempurna dalam hidupnya. Tidak satu pun makhluk ciptaan Tuhan
di muka bumi ini yang bisa melakukan sesuatu se-perfect yang Tuhan lakukan. Maka, saya yang merasa sangat kecil
ini, selalu meminta kekuatan Tuhan, agar saya diberikan kemampuan menuju
kesempurnaan bagi diri saya. Batas kesempurnaan yang diinginkan oleh setiap
orang tentu berbeda-beda. Ada yang menginginkan mobil dan rumah gedongan, baru
bisa merasakan dirinya sempurna. Adapula yang sudah merasa menjadi makhluk
paling sempurna, ketika dilahirkan dari rahim ibu dan asuhan bapak yang soleh
dan soleha. Kesempurnaan dan kenikmatan hanyalah datang dari Tuhan, maka
perbanyaklah mengingat dan bersyukur kepada Tuhan, sebelum semua nikmat
tersebut direnggut secara paksa dan tak memiliki faedah dalam hidup kita.
Sifat lemah dan
mengalah juga ada dalam pribadi saya, yang akan mengalahkan ego dan ambisi
saya. Saya selalu mengesampingkan kepentingan saya sendiri, dibandingkan dengan
kepentingan orang banyak. Saya merasa tidak bermanfaat sebagai seorang manusia,
jika saya belum melakukan kebaikan untuk orang-orang di sekeliling saya.
Akibatnya, saya selalu mengalah dalam segala hal. Contoh kecil, selalu
mendahulukan orang lain di belakang saya untuk menggunakan toilet, baru
kemudian saya, karena saya merasa orang tersebut jauh lebih membutuhkan
kehematan waktu, di saat saya memiliki waktu senggang di kala itu. Tapi untuk urusan ibadah dan berprestasi,
saya tidak akan membiarkan orang lain mendahului saya. Kalaupun ada yang bisa
melalui kemampuan saya, saya menjadikannya sebagai pemicu semangat membara saya
untuk lebih giat lagi belajar dan berusaha sekuat tenaga. Tidak lantas
menjadikan orang tersebut sebagai musuh atau lawan berkompetisi saya.
Saya mungkin belum
pantas dikatakan sebagai seorang pemenang, tapi sampai saat ini saya menganggap
ayah dan ibu saya adalah seorang pemenang dan pahlawan. Mengapa? Karena mereka
berdua telah melakukan hal sempurna demi kelangsungan hidup dan kecerdasan
anak-anak yang mereka cintai dan kasihi, selama berpuluh-puluh tahun. Hal yang
lebih membanggakan lagi, mereka melakukannya dalam keadaan susah dan pas-pasan,
bukan dalam keadaan bergelimangan harta! Mereka bisa menghidupi dan memberikan
pemahaman agama dan akhlak yang baik kepada tujuh anal-anaknya hingga kami
rata-rata berumah tangga dan bisa menyelesaikan studi hingga ke universitas.
Tentunya mereka juga harus bersyukur karena memiliki anak seperti saya, yang
memang memiliki karakter untuk maju, tidak membangkang, mudah diatur dan tahu
akan keinginan mereka. Inilah kebanggan satu-satunya yang saya miliki, karena
Allah menciptakan hati saya dengan sifat kerendahan hati, murah senyum, tidak
suka berburuk sangka kepada orang lain, dan sifat-sifat ini memang pantas bagi
orang susah seperti saya. Sebab sungguh celaka orang-orang yang sudah dalam
keadaan susah, mereka pun memiliki hati yang congkak atau tinggi hati! Sisi
negatifnya, saya pernah tertipu dengan penjual barang secara on-line senilai jutaan rupiah, karena
sifat selalu berbaik sangka kepada orang lain, meskipun orang lain itu belum
saya kenal sama sekali. Padahal uang tersebut adalah beasiswa yang ingin saya
belikan sebuah laptop, yang ingin saya gunakan untuk menyusun skripsi saya.
Namun, saya merasa itu takdir Tuhan. Semua yang hilang adalah kembali ke
tanganNya, dan semua itu hanyalah titipan semata.
Sejak duduk di bangku
SD, saya sudah mencintai pekerjaan “berdagang” bukan “begadang” ya hehehe. Hal
ini dikarenakan saya membantu meringankan pekerjaan ibu saya. Ibu saya
sehari-harinya mengandalkan penghasilan dari berjualan nasi kuning, gorengan
dan juga minuman di lokasi yang tidak menetap hingga pada akhirnya memiliki
kantin di kampus di mana saya berkuliah. Pekerjaan inilah yang mengantarkan
saya menjadi pribadi yang semangat menabung untuk persiapan dana mengenyam
pendidikan dari SD sampai S2 saat ini :’( , (jadi kangen rumah, kangen
mama-bapak :’( , miss you all :* ).
Saya tidak pernah
merasa terpaksa untuk membawa gorengan (bakwan, pisang goreng, taraju, tahu
isi, keripik tempe), nasi kuning, dan es mambo ke sekolah, saya melakukannya
dengan senang hati dan penuh kebanggaan. Biasanya saya menjajakannya di jam
sebelum bel masuk kelas dan di jam istirahat. Setiap pagi saya membawa 25-40
potong gorengan ke kelas, tidak sampai 15 menit, gorengan tersebut langsung
habis dilahap sebagai santapan pagi oleh teman-teman saya yang kelaparan hahaha
:D. Kacaunya kalau ada teman yang BETE saat mendengarkan penjelasan guru yang
membosankan, teman saya langsung ‘mengkode’ saya untuk membeli gorengan yang
tersisa dan makan sambil sembunyi-sembunyi (yang ini jangan ditiru ya
teman-teman, hahaha).
Hasil penjualan
tersebut menjadi tabungan pribadi saya selama bersekolah, kadang-kadang saya
menyetornya lagi ke ibu saya untuk kembali dijadikan modal jualan. Tabungan
inilah yang membantu keluarga kami di saat ‘masa-masa terhimpit’. Saya juga
tidak pernah meminta uang lagi kepada ayah dan ibu saya, kalau butuh uang untuk
membeli buku-buku pelajaran atau alat tulis, saya langsung menggunakan uang
hasil penjualan saya tersebut.
Ibu saya
berpindah-pindah tempat jualan, awalnya berjualan keliling tanpa lokasi yang
menetap, lalu berjualan di kantin sekolah SMKN 5 Palu dari tahun 1995 hingga
berjualan di kantin kampus Untad (Universitas Tadulako Palu), sampai saya lulus
S1 dan ingin melanjutkan S2 tahun 2013 kemarin. Alhamdulillah sekarang beliau
pensiun dari aktivitas berat tersebut dan kini hidupnya lebih ditanggung oleh
anak-anaknya yang sudah bekerja, termasuk saya tidak jarang berbagi beasiswa
yang saya dapatkan kepada keluarga saya. Saya juga tidak pernah meminta uang
kepada orangtua lagi sejak saya menginjakkan kaki ke Bandung, alhamdulillah
bisa berdikari 100%.
Sedangkan ayah saya
berprofesi sebagai penjahit pakaian sampai sekarang, dimana ilmunya diturunkan
kepada ibu saya dan seluruh anak-anaknya termasuk saya. Hampir semua
pakaian sekolah dan baju lebaran kami dijahitkan secara ekslusif oleh ayah
saya. Dua kakak saya yang sudah berkeluarga, juga menjadikan profesi
“menjahit” sebagai salah satu sumber penghasilan mereka.
Kalau saya, saat kuliah
S1, sedikit-sedikit bisa menjahit, membuat rok dan mempermak pakaian kebesaran
menjadi sesuai di badan teman-teman saya. Hasilnya sangat membantu saya buat
fotokopi buku kuliaham dan buat makan di saat kepepet di tanggal tua.
Nah jahitan juga jadi sepi kalau di
tanggal tua, sebaliknya jahitan bakal menggunung kalau lagi banyak yang ngantri
menjahit di tanggal muda hohoho..
Saya adalah tipe siswa
yang jarang dan hampir tidak pernah ke kantin sekolah. Alasan pertama, karena
ibu saya menjual makanan yang sama dengan penjual di kantin tersebut, jadi buat
apa saya beli makanan dari ibu orang lain? Hahaha. Sebelum ke sekolah saya
selalu sarapan dengan nasi kuning buatan ibu, dan jika merasa perlu, saya membawa
bekal buat jaga-jaga kalo perut keroncongan hohoho. Saat ibu saya jualan di
kantin kampus, sepulang kuliah saya juga selalu mampir makan siang di kantin
ibu saya sendiri. Alasan kedua, saya ingin menghemat uang tabungan saya. Jadi
tidak ada istilah ‘uang jajan’ dalam kamus hidup saya. Adanya ‘uang simpanan’
atau ‘uang celengan’. Biasanya saya menyimpan selembar uang 50 ribuan di dompet
saya atau di celengan ayam saya (di tahun 2000-an uang ini sangat besar loh
nilainya :o ), untuk berjaga-jaga di kala saya membutuhkannya di kemudian hari.
Alasan ketiga, tentunya lebih higienis dan
bergizi, makanannya tidak dihinggapi oleh laler (lalat) yang berkeliaran di
kantin sekolah.. hiiiiiii ini nih yang sering bikin anak sekolahan diare.
Mungkin ini jadi masukan bagi para orangtua terutama bagi para ibu-ibu,
agar lebih rajin siapin bekal buat anaknya ke sekolah :D .
Semasa saya SD, saya
mulai menampakkan prestasi-prestasi saya. Berawal dari peringkat 7, 4, dan 3,
hingga pada akhirnya saya mendapatkan peringkat 1 untuk pertama kalinya di
penaikan kelas 5 ke kelas 6 SD, itupun karena guru wali kelasnya adil
memberikan nilai kepada siswa. Ketika guru tersebut tidak menjadi wali kelas
saya lagi, saya selalu berlangganan peringkat 2, karena mungkin guru yang
menjadi wali kelas saya pada saat itu adalah sahabat baik dari orangtua siswa
yang selalu mendapatkan peringkat 1 tersebut. Sampai SMP pun saya mengalami
nasib yang sama, korupsi, nepotisme dan kolusi selalu terjadi di sekolah dan
sekeliling saya. Kalaupun saya menjadi korban dari kesalahan orang lain, saya
selalu bersabar dan menganggapnya sebagai ujian dalam hidup saya. Sebab
pengalaman menjadi guru tersohor bagi saya selama ini.
Di kelas 5 SD saya
mulai mencintai bahasa Inggris, dan merasa iri melihat teman-teman sekelas saya
yang jago melafalkan ejaan bahasa Inggris
ketika diajarkan mata pelajaran tersebut di kelas. Saya ingin seperti mereka
yang juga bisa kursus bahasa Inggris, sayangnya biayanya tidak murah, mimpi pun
harus ditunda lagi. Kelas 6 SD saya mengikuti lomba cerdas cermat matematika,
sayangnya karena sifat pemalu dan mengalah ada dalam diri saya semasa kecil,
saya selalu malu mengangkat tangan lebih dulu dibanding kontestan lainnya,
padahal saya tahu jawaban soal-soal cerdas cermat tersebut. Alhasil, saya hanya
mendapatkan peringkat harapan 1. Guru yang membimbing saya pun tetap
memperlihatkan wajah bangganya di hadapan saya, dan selalu menyemangati diri
saya, katanya “kamu punya bakat dan kemampuan, kamu jangan takut dan harus
selalu mengasahnya!”.
Kecintaan saya
mempelajari bahasa Inggris terbawa sampai SMP dan SMA. Tidak hanya itu, saya
juga hobi menuliskan semua pengalaman saya, mulai dari tentang sahabat,
percintaan, dan semua masalah hidup saya ke dalam sebuah buku diary kecil nan sederhana semasa SMP
saya. Sehingga saya sering mendapatkan prestasi gemilang dalam berbagai
kompetisi karya tulis ilmiah remaja, baik itu dalam bahasa Indonesia maupun
dalam bahasa Inggris yang diadakan secara off-line
dan on-online. Saya juga membuat
diri, keluarga dan pihak sekolah bangga, ketika meraih peringkat 3 besar dalam
debat bahasa Inggris se-Kota Palu, di masa SMA. Kalau tuliskan prestasi
tersebut satu per satu, tidak akan cukup ditulisakan pada lima atau delapan
halaman narasi ini. Saya hanya akan menceritakan beberapa prestasi yang paling
fenomenal saja. Jangan berhenti membacanya ya.
Saya sangat cinta
pekerjaan menulis, semales-malesnya pun tetep nulis di beranda Facebook atau Instagram :D . Mengapa? Karena menulis adalah passion hidup saya, dimana naluri dan alam bawah sadar saya
memang menuntut diri untuk selalu menulis. Sejak SMP saya sudah hobi banget
dengan yang namanya menulis ‘diary’.
Saya berharap semua kenangan-kenangan manis dan pahit saya di masa-masa remaja
tersimpan rapi. Sejarah pribadi ini pasti dapat diambil hikmahnya oleh
anak-cucu saya kelak, aamiin.
Menjelang dewasa hingga berusia 23 tahun, tujuan menulis dalam hidup saya berubah. Saya menggunakannya sebagai media dakwah/ibadah dan mencari rejeki halal. Beribadah lewat tulisan sama saja dengan kita berbagi pengetahuan kepada orang lain, sebab kita tidak hidup sendirian di muka bumi ini. Menghibur diri, kepuasan batin dan aktualisasi diri pun sangat penting peranannya untuk kualitas hidup kita yang lebih baik, namun tiga poin ini saya jadikan sebagai bonus di akhir saja bukan niat utama saya ketika memulai menulis.
Menjelang dewasa hingga berusia 23 tahun, tujuan menulis dalam hidup saya berubah. Saya menggunakannya sebagai media dakwah/ibadah dan mencari rejeki halal. Beribadah lewat tulisan sama saja dengan kita berbagi pengetahuan kepada orang lain, sebab kita tidak hidup sendirian di muka bumi ini. Menghibur diri, kepuasan batin dan aktualisasi diri pun sangat penting peranannya untuk kualitas hidup kita yang lebih baik, namun tiga poin ini saya jadikan sebagai bonus di akhir saja bukan niat utama saya ketika memulai menulis.
Saya Banyak Belajar dari Buku-Buku Karya Mba Asma Nadia
Saya terinspirasi dengan penulis
handal, Asma Nadia. Beliau menuliskan semua tentang pengalaman doa-doa yang
dikabulkan dalam bukunya “Catatan Hati di Setiap Sujudku”. Menjelaskan keadaan
dunia yang makin egois dan menghimpit kita. Tapi keyakinan saya memang sama
seperti beliau, saya yakin banyak doa-doa kita yang telah dikabulkan oleh Tuhan
dan sangat baik untuk dipublikasikan kepada orang lain agar kita makin
mensyukuri nikmat hidup ini. Dengan menulis kisah nyata kita sendiri, maka bisa
menebalkan keyakinan masyarakat untuk bersandar pada doa kepada Tuhan YME.
Saya mempunyai mimpi
menjadi seseorang yang multitalenta dan menginspirasi di bidang yang saya
cintai, menjadi seorang guru Fisika, penulis/jurnalistik, fotografer
profesional, fashion/hijab styler, dan penyanyi pop/religi (motivasinger)
(Passion terakhir yang sangat-sangat
tidak mungkin, tapi tetep aja saya keukeuh mau wujudinnya di usia setua ini,
hahaha). Passion gabungan ini sangat erat dalam kehidupan saya
pribadi. Di balik sosok lulusan sarjana FKIP prodi Pendidikan Fisika, saya
justru adalah sosok yang sangat mementingkan kesenian atau kebudayaan.
Saya memiliki hobi
sebagai jurnalis di masa sekolahan SMA hingga S1 dan menjadi model foto pribadi
saya dalam berbagai momen yang saya lalui. Gambar-gambar dan sepenggal kalimat
narasi yang saya padukan inilah, yang menjadikan saya eksis di berbagai media
sosial seperti Facebook, Twitter,
Instagram dan Blogger, serta mengantarkan saya ke Negeri Singa sebanyak 3x
dan ke Negeri Gajah sekali beserta uang saku dan voucher belanja
gratis, juga mendapatkan berbagai macam gadget seperti camdig dan smartphone yang pada akhirnya saya
jual untuk membeli sebuah laptop (ini akan jadi 1 topik menarik di blog saya di
lain kesempatan hahahaha). Laptop inilah yang saya pakai sampai detik ini
menulis blog ini dan sedang menemani saya berjuang menyusun tesis S2 saat ini
:D .
Seluruh hadiah yang
saya peroleh tersebut berasal dari kuis-kuis atau kompetisi yang diadakan di jejaring
sosial yang sudah saya sebutkan di atas sebelumnya. Sehingga mulai tahun 2009
sampai sekarang, hobi atau passion saya
ketambahan satu lagi yaitu travelling alias
ngebolang hihihi.
Itulah
beberapa kelebihan dan rejeki untuk seorang yang hobi berburu kuis (quiz hunter), hobi menulis,
foto-foto bukan sekedar narsis biasa, tapi narsis ‘syantik’ dan memperhatikan
artistik/kesenian yang memiliki makna lebih ketika orang menatapnya. Meskipun
saya berasal dari keluarga pas-pasan, saya sudah merasakan apa yang belum
dirasakan oleh teman-teman saya yang lebih mampu, bahkan teman-teman di kelas
S2 saya masih banyak yang belum pernah ke Singapore dan Bangkok, tapi kok saya
sudah berkali-kali kesana ya? hehehe... Sekali-kali bangga sama diri sendiri
boleh donk :D .
Traveling dan Home Stay di bangkok bersama Adik Saya.
(Hadiah hanya
berupa tiket pesawat PP untuk 2 orang dan home stay aja yang gratis,
transportasi dan jajan di sana kami bayar sendiri :D )
Dari Singapura saya
mendapatkan pengalaman sangat berharga, terutama melihat hal kebersihan,
keamanan, kemajuan teknologi dan kedisiplinan sebagai suatu perbandingan yang
masih sangat jauh dengan apa yang telah diaplikasikan di Indonesia sekarang -_-
So, bagi kalian yang punya hobi atau bakat yang bisa dikembangkan untuk menghasilkan rejeki halal, ayooo segera dilanjutkan mas/mba bro...!"
Kumpulan Peta dan Informasi ketika Berpetualang di Singapore, Foto di Depan Hotel IBIS Singapore dengan Bendera Merah Putih, di Universal Studio Singapore (USS) dan di Gedung Teratas Marina Bay Sands (MBS), pada 3 kesempatan yang berbeda.
So, bagi kalian yang punya hobi atau bakat yang bisa dikembangkan untuk menghasilkan rejeki halal, ayooo segera dilanjutkan mas/mba bro...!"
"Kembangkan,
kembangkan dan dikembangkan, jangan pernah menyerah kalau kata lagu D’Masive
atau lagu Jason Mraz, semangat semangat...!"
"Terutama bagi
kamu-kamu yang suka foto-foto ‘syantik’, foto pemandangan, foto apapun itu,
kalau ada kontes yang berbau fotografi, langsung ikut aja!"
"Punya hobi nulis
esai, cerpen, suka main kuis (quiz hunter),
nge-blog, main game berhadiah, ikut undian berhadiah, dan lain-lain,
hajarrr aja mas/mba bro!" :D
Menang atau kalah
urusan belakang, udah biasa itu mah. Saya juga gitu, “di antara puluhan kali
saya gagal, tapi ada ratusan kali saya menang, karena terus ikut, terus latihan,
terus mencoba, terus merasakan gagal, dan akhirnya terus merasakan kemenangan,”
hihi aamiin. Intinya harus ada ketekunan, pantang menyerah, terus sabar, gak
kapok mencoba, gak kapok kalah, dan yakin sama Allah kalau kita minta sama
Allah, pasti dikasih kok! Kalau gak dikasih sekarang, mungkin kedua atau ketiga
kalinya kita dikasih lebih buanyaak, insya Allah... Coba aja deh!
Kalau dapet hadiahnya,
misal uang tunai atau voucher belanja, dijamin sangat-sangat bisa
memenuhi kebutuhan kita di kala kita terhimpit. Atau kalau hadiahnya
berupa hampers, goody bag, produk makanan/kebutuhan
pribadi selama 6 bulan-setahun, kan lumayan, hidup kita udah ada yang tanggung.
Apalagi kalau hadiahnya gadget baru,
misalnya smartphone, weew eike juga demen tuh! :D
Saya juga pernah
menjadi jurnalis pelajar atau Tim Supel (Suara Pelajar) di Radar Sulteng yang
menangani kolom remaja dan terbit setiap hari Minggu selama kurang lebih 4
tahun sejak semester pertama di SMA, pengalaman menulis dan fotografi saya pun
makin terasah. Sehingga sering mendapatkan prestasi di tingkat sekolah, tingkat
masyarakat umum Sulteng, maupun tingkat universitas atau nasional. Selama ini
saya merasa sudah cukup sukses dalam membuat penulisan karya ilmiah baik itu di
kalangan remaja maupun di tingkat perguruan tinggi. Seperti dalam kegiatan
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke XXIII di Denpasar, Bali, saya
berhasil menulis dan mempresentasekan karya saya yang berjudul “Ekspansi
Kebudayaan Indonesia”, yang saat itu mendapatkan tempat di hati dewan juri
sebagai pemenang favorit dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Gagasan
Tertulis (PKM-GT).
Pengalaman saya selama mengikuti ajang PIMNAS dua tahun lalu itu, yang membuat saya
tertarik untuk mendaftarkan judul PKM lagi ke DIKTI. “Mimpi-mimpi yang juga
menjadi Real Experience!” Betapa
tidak, saya sebagai ketua tim mendapatkan pengalaman dan prestasi amat berharga
dan membanggakan bagi univeristas saya. Tim PKM Bidang Gagasan Tertulis atau
PKMGT kami dinobatkan sebagai Tim Penyaji Terfavorit, yaitu dinilai dari akumulasi
poin proposal yang diajukan dan penampilan presentasi tim kami di hadapan tiga
(3) orang juri. Meski baru
kali pertama, ternyata anak kampung seperti kami dari Kota Palu-Sulawesi Tengah
bisa menyihir para juri dan mahasiswa dari universitas terkenal lain dari
seluruh Indonesia yang turut senyum bangga ketika melihat penampilan kami. Saat
itu tim kami mempresentasikan gagasan berjudul ”Ekspansi Kebudayaan Indonesia”,
latar belakang yang sungguh realistis menggambarkan bahwa remaja Indonesia
justru lebih mengekspansi budaya luar seperti mencintai budaya Korea dan
Jepang. Di proposal kami ini, kami mengusulkan banyak solusi jitu agar
Indonesia merasa sadar bahwa kita harus bangga dengan segala kebudayaan yang
kita miliki, dan ternyata jauh lebih berharga dibandingkan budaya-budaya luar
lainnya.
Tim kami pun
meraih piala, piagam dan bonus yang diserahkan langsung oleh Bapak Pimpinan
DIKTI dan Ibu Pimpinan Universitas Mahasaraswati sebagai Tuan Rumah. Nama saya
sebagai ketua tim pun disebut lebih awal dibandingkan mahasiswa-mahasiswa
lainnya yang menjadi jawara. Sungguh menakjubkan melewati karpet merah ke atas
panggung, kemudian disorot oleh kamera-kamera nakal yang juga mengeluarkan
kilauan jepretannya, berhasil mencetak senyum terindah yang pernah ku miliki
selama ini. Atmosfer kebahagiaan dan kebanggaan hadir mewarnai panggung
tersebut, dan memunculkan rona haru dan bahagia pada wajah teman-teman dan para
dosen seperjuanganku.
Saya pun merasa
berhutang banyak pada masyarakat yang telah banyak memberikan subsidi kepada
saya untuk bisa merasakan nikmatnya bangku kuliah di perguruan tinggi negeri. Yah mungkin itu
prestasi terbesar saya dalam menulis, karena membawa piala bergengsi disertai
piagam dan bonus sebagai penulis sekaligus penyaji terfavorit saat itu.
Dahsyatnya, ini adalah prestasi yang sangat dianggap membanggakan bagi
almamater saya, Universitas Tadulako, dan untuk pertama kalinya tim dari kampus
saya ini mendapatkan prestasi dalam PIMNAS tersebut. Dilanjutkan dengan PKM
dalam bidang Penelitian atau PKM-P, proposal tim saya pun diterima dan
mendapatkan dana sebesar 5,2 juta rupiah
dari DIKTI sebagai bantuan dana untuk melakukan
penelitian, dimana tim saya berhasil meneliti tentang “Pengaruh Perilaku
Kepemimpinana Kepala Sekolah, Budaya Sekolah dan Kinerja Guru SMA dan SMK
se-Kota Palu”.
Sedangkan prestasi
kecil, alhamdulillah lumayan banyak di tingkat kampus dan tingkat provinsi,
seperti juara 3 penulisan karya ilmiah bertemakan “Kedisiplinan Berkendaraan
Sepeda Motor” yang diselenggarakan PT.AHM cabang Kota Palu, juara 1 penulisan
karya ilmiah bertemakan “Global Warming”
dalam EXPO MIPA Universitas Tadulako Palu, 5 besar dalam penulisan karya ilmiah
bertemakan “Media Jejaring Sosial, Facebook”
yang diselenggarakan Lembaga Pengembangan dan Pendidikan Sulawesi Tengah
(LP2ST), 6 besar dalam penulisan karya
ilmiah bertemakan “Masalah Pendidikan Sulteng, dan Solusinya” yang
diselenggarakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Silo Langi Untad Palu, 20 nominasi
dalam penulisan esai dalam bahasa Inggris yang bertemakan “What Do You Do As Sudent for Change The World?” yang
diselenggarakan oleh Lembaga Anak Bangsa, lembaga non-profit di Indonesia, tercatat sebagai nominasi penulis esai yang bertemakan “My Role in Creating A Peaceful World” yang
diselenggarakan oleh Goi Peace Foundation of Japan dan UNESCO, serta menjadi salah satu pemenang Sayembara Kepenulisan Buku Antologi CATATAN SANG PEMENANG, dimana tulisan saya dibukukan bersama 19 pemenang lainnya.
Buku Antologi CATATAN SANG PEMENANG, terdiri dari 20 karya tulisan yang menginspirasi, yang semuanya mengisahkan tentang perjuangan mencapai keberhasilan, kemenangan dan kesuksesan, terbitan Elex Media Komputindo 2013, by Tuti Sitanggang, dkk.
Sedangkan
bakat yang lain adalah seringnya menjadi wakil sekolah atau kampus untuk
mengikuti olimpiade Fisika dan debat bahasa Inggris, serta mampu bersosialisasi
dan bekerjasama dalam organisasi dalam bidang dakwah maupun himpunan mahasiswa
Fisika (HIMAFI). Sehingga dalam organisasi pun, saya selalu didaulat sebagai
Sekretaris Umum atau sebagai anggota seksi bidang Publikasi dan Dokumentasi.
Jadi tanggung jawab yang dipercayakan teman-teman dan pihak kampus, tidak
jauh-jauh dari dunia tulis menulis maupun publikasi dan dokumentasi
(pubdekdok). Sehingga saya pun berhasil menjadi Mahasiswa Berprestasi
(MAWAPRES) tahun 2011 utusan dari fakultas saya, berkat karya tulis ilmiah saya
yang berjudul “Kerja Sama yang Baik
antara Guru, Siswa dan Orang Tua Siswa, demi Peningkatan Prestasi Siswa di
Sekolah”.
Mungkin
prestasi-prestasi tersebut belum seberapa bagi orang lain yang merupakan
seorang penulis handal, tapi saya bersyukur dan bangga atas beberapa prestasi
kecil saya ini, alhamdulillah ^_^.
PRESTASI TERBESAR yang saya raih hingga detik ini adalah saya merupakan Penerima Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) dari Ditjen Pendidikan Tinggi (DIKTI) Indonesia, dulu nama beasiswanya “Beasiswa Unggulan”, sehingga sekarang bisa menempuh pendidikan S2 dalam Program Studi Pendidikan IPA di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Bandung (2013-2015).
Keseruan bersama Teman-Teman Sekelas Penerima Beasiswa BPPDN DIKTI, Pendidikan IPA di Pascasarjana UPI Bandung
Untuk menjadi seorang yang sukses, kita
tidak harus memiliki uang yang banyak, meskipun uang memang menjadi kekuatan
langkah kita untuk melakukan apapun semau kita. Tapi alangkah baiknya, kita
mempersiapkan niat, keinginan besar, harapan besar dan kegiatan positif besar
untuk menjalankan setiap rencana hidup kita ke depannya, sampai akhir hayat
menjemput kita. Tanpa semangat dan motivasi dalam diri, uang segepok pun tidak
dapat digunakan dengan baik, bila kita hanya menghabiskannya untuk hal-hal yang
tidak bermanfaat, karena itu adalah mubazir. Sesuatu apapun yang berlebihan
tidak akan baik hasilnya. Maka lakukan sesuatu dengan hati nurani, dengan
kesanggupan dan juga dengan kesederhanaan dan kerendahan hati kita.
Mari kita bersama-sama menjadi sosok yang selalu menginspirasi banyak orang, banyak
berdoa, suka bersedekah kepada yang membutuhkan dan bersilaturahim, tidak
mengenal kepada siapapun, kapanpun dan dimanapun. Bersedekah gak harus dengan
materi, boleh dengan senyum dan boleh sangat dengan berbagi pengalaman/ilmu
yang kita miliki.
Lalu bersiaplah menjadi
pelaku dan penulis sejarah terhebat di dunia!
Jadilah si Kecil yang Besar di Mata Dunia.
Sehingga dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi nusa, bangsa dan
dunia, amin. Namun jangan lupa akan kodrat kita sebagai wanita dan juga
kodrat kalian sebagai pria, yaitu wanita dan pria Indonesia yang
welas asih, cerdas, bermartabat, dan terhormat. Semoga
Tuhan selalu melindungi dan merahmati hidup kita, amin.
Motto
saya pribadi adalah “menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama, karya dan
prestasinya diperhitungan di mata dunia dan dirindukan kehadirannya oleh
sesama”, aamiin.
--||--||--||--||--||--||--||--||--||--||--||--
--||--||--||--||--||--||--||--||--||--||--||--
Sumber:
- http://www.goodreads.com/book/show/2888910-catatan-hati-di-setiap-sujudku -- > Gambar Buku Asma Nadia
- http://www.ngeblog.me/ --> Informasi Lomba Menulis Blog antara www.ngeblog.me dan CekAja!
- http://serpihandarihati.blogspot.co.id/2015/09/asma-nadia.html --> Gambar Asma Nadia
Little big soldier
ReplyDeletehehehe, 3 kata unik, singkat, yang menggambarkan judul artikel ini..
Deletegood job pak komennya (y)
makasih udah mampir ya pak Yun.
insya Allah berkah dan bermanfaat.. (y)
Neng ku.. semangat ya menyebarkan manfaat kepada sesama..
ReplyDeletebuktikan kalo eneng tuh bisa sukses di masa depan.
buktikan kalo eneng bisa mewujudkan apapun yang neng cita-citakan ke depannya.
selama ini eneng yang menyemangati hidup aa, untuk tetap semangat menjalani hari-hari.
untuk tetap semangat membanggakan keluarga aa.
dan yang selama ini menerima aa apa adanya dan ngebahagiain keluarga aa.
terima kasih ya neng.. semoga menang tulisannya aamiin.
Subhanalloh.. terima kasih aa ku yang udh sempetin diri ngomen di sini..
DeleteJadi malu hehehe, eneng mah ngelakuin apa yang neng mampu, apa yang neng bisa lakuin..
jangan ngomong begitu donk, neng mah gak berbuat yang hebat-hebat amat untuk keluarga aa,
insya Allah di masa depan, di saat kita menjadi orang sukses, baru deh bisa bahagiakan keluarga-keluarga kita kelak, aamiin..
makasih byk ya aa atas nasehat dan doanya.. insya Allah makin diijabah sama Allah,
karena byk yang doakan eneng, termasuk dirimu.. :* ^_^
Assalamu'alaikum Teh..
ReplyDeleteTeteh Yuli, Ananda doain biar cita-citanya besar di mata dunia tercapai, amin.
semoga karya tulis ini juga menang ya.
doain Ananda juga biar bisa banyak prestasi dan bisa kuliah tinggi seperti teh Yuli,
pengen banget bisa banggain orangtua juga,,
terus menginspirasi ya teh..
wa'alaikumsalam adik usil hihi,
Deleteeh tumben komennya dewasa banget, gak kerasa kamu makin gede dan dewasa ya..
salut deh (y)
salam ya buat ibu dan bapak sekeluarga di sana..
iya aamiin, kamu juga pasti cita-citanya kesampean asal terus belajar, berusaha dan berdoa..
insya Allah ya de.. terus semangat menebar kebaikan (y)
Neng.. elu mah selalu aja buat pembaruan BESAR... Hebat...
ReplyDeletesayangnya dari dulu belum sempet dibukuin -_-
kapan nih semua tulisannya dibukukan satu per satu?
Gua nungguin nih buku atau novel elu yaw... hihihi..
terus berkarya dan menginspirasi orang banyak dan salah satunye adik lu ini.. hohoho..
sukses terus, semoga tulisannya dilirik juri, aamiin.. :* :* ^_^
Makasih adikku chubby muach muach :* :D
Deletehahahaha jadi mayuu, iya nih belum sempet nulis buku, baru artikel-artikel kecil lama-lama jadi bukit..
doain aja, pasti suatu hari nanti buku karya Yuliana Sari, akan rilis dan beredar, hahaha ngimpi, terus semangat dan berharap lebih baik ke depan..
iya donk de, kita sama-sama bisa menginspirasi orang banyak biar hidup ini bermanfaat..
makasih ya doanya, pasti dilirik lah, dikasih poin gede tuh yg belum tentu hahaha..
Yul, ajarin echy nulis donk hehe.
ReplyDeletesih tulisanmu bagus banget.
cocok dijadikan artikel motivasi, yg gak kalah sama kisah inspirasinya si mba Merry Riana.
kan ini ceritanya panjang, bisa dijadiin 1 buku, pasti menarik nih kalo ke pasaran.
echy juga pengen bisa nulis, selama ini cuma ada di angan-angan doank,
apalagi udh punya 2 anak gini, mana sempet belajar nulis wakwak..
seru juga ya kisah perjuanganmu dari awal sampe sekarang.
semoga juri milih kamu sbg pemenang, aamiin ya Rabb, semangat ya.
Echy kan udah pinter share foto narsis di ig tuh, lanjutkan aja captionnya dgn lebih panjang, lama-lama juga bisa nulis, karena "ala bisa karena biasa" (y)
Deleteya jadi Ibu Rumah Tangga di usia muda adalah suatu prestasi juga chy..
insya Allah hidup kita bermanfaat buat keluarga dan orang banyak..
iya chy, aamiin makasih ya doanya, makasih udh mau mampir di sini :*
Subhanalloh judul di awal dan quote di akhir..
ReplyDeletemasya Allah..
impianmu sungguh besar dan mulia..
semoga terwujud ya dek..
jangan lupa terus meminta padaNya,
dan jangan lupa selalu rendah hati..
kaka yakin kamu bisaa... aamiin..
makasih ka Tika, berkat dirimu juga lah eneng seperti ini :*
Deleteiya insya Allah selalu merunduk, aamiin.
mksh ya udh mau mampir dan udh nasehatin eneng,,,
luph yu pul dah muach muach.. kangen soalnya hahaha.. :D
Sangat inspiratif dan memotivasi... semoga apa yang diinginkan terwujud.. dan tetaplah menjadi pribadi yang baik... sukses yaa Yuli :)
ReplyDeleteaamiin ya Robb, makasih byk bunsay Werda :* insya Allah mksh byk nasihatnya...
Deleteketcup sayang dari jauh buat bunda sekeluarga :*
Waow panjang banget tulisanya, kunjungan baliknya ya ?
ReplyDeletehehehe, iya mas Amir, begitulah hobi saya yg suka nulis, cerita sukses saya ya berawal dari hobi nulis diary hihihi..
Deletemakasih ya udh dikunjungi duluan..
oke mas, siap, insya Allah (y)
salam kenal ^_^
waaah keren banget artikelnya mba, btw hobi kita samaaan kan wkwk
ReplyDeleteterimakasih ya udh kunjungin blog aku, smg kita sukses mba..
hihi makasih banyak, iya samaan haha, kecuali memamerkan/menjual jasa videografi belum sih..
Deletebelum pinter ngedit video profesional, kecuali video buat koleksi sendiri aja banyak hihi..
iya semoga kita sukses aamiin ^_^
Memang hobi yang sangat menyenangkan..keren artikelnya mbak, sangat unik menarik,
ReplyDeletemakasih byk ka Tri Kurniadi, makasih udh mau blogwalking dimari ^_^
Deletealhamdulillah jika menarik..
semoga bermanfaat...
Menginspirasi banget Yul. Kisah-kisahnya diceritakan dengan baik dan runut. Pantesan menang lomba di mana-mana. Keep writing :)
ReplyDeleteAkhirnya komentator yang ditunggu-tunggu muncl juga..
Deletealhamdulillah dapet pujian dan semangat dari Ratunya Penulis Novel :* cihuyy (y) :* :*
makasih ya udh blogwalking naya sayang ^_^
ya semoga kali ini menang juga, nyoba-nyoba aja, soalnya DL sayang banget gak ikutan dari sebulan lalu -_- :D
insya Allah keep writing, dan semoga bisa cetak buku juga seperti dirimu yang handal (y), aamiin ^_^
Suwer mbak ._. buat aku pribadi sih, kamu udah menjadi orang yang 'besar' :' seriusan :' aku terkagum padamu mbak :) kamu penuh inspirasi :)
ReplyDeleteMakasiiih Mbak :3
hihi, suwerr dah, barusan ada komen kayak gini, kocak, sangat membuatku terkagum balik padamu, menyentuh, WOW, membuatku sedih dan berpikir lagi "apa iya saya udah menjadi orang besar?" mungkin sudah, tapi di kampung sendiri hihihi, belum ke mancanegara, itu sebuah proses di masa depan kelak..
Deleteyg jelas, suwwerr banget deh atas review, masukan, motivasi dan doanya..
insya Allah bermanfaat buat sesama..
sami2, makasih kembali ya mas febri, senang bisa dikunjungi mas ^_^
alhamdulillah, lumayan lah 12 komentator.. atau 25 komen di blog ini...
ReplyDeletesemoga tulisannya menginspirasi selalu, aamiin...
Ini mah Masya'Allah banget. Prestasinya luar biasa! Saya baca dari atas sampe bawah cuma bisa bilang 'hebat' aja huhuh. Tulisan ini bisa jadi motivasi buat saya yang takut mencoba hal baru padahal pengen banget bisa meraih prestasi ini itu. Hemm. Ini malah jadi curhat. Good luck untuk kontesnya mbak, semoga menang ^^
ReplyDeleteAssalamu'alaikum, terima kasih teteh Noviyana Shiali, alhamdulillah atas reviewnya..
DeleteTerima kasih sudah mau berkunjung di blog sederhana saya ini :*
Iya semoga bisa memotivasi dan bermanfaat buat teteh dan semuanya, aamiin.
Ya semangat donk teh raih apapun yang teteh inginkan, jangan takut sebelum berperang ^_^
Hehehe, gak papa, saya malah suka dengerin org curhat (pendengar yang baik), karena sy juga suka curhat lol :D
Iya good luck utk kita berdua ya.. aamiin ya Robb, saya mah ngikut pas kena DL hikzhikz :D
Serahkan semuanya pada Robb ^_*
oh iya satu lagi teh Noviyana Shiali, saya sampe simpen link blog teteh, krn saya ngefans tampilannya.. cantikk bingitz (y) :* :* Saya udh lama gak nge-blog, jadi ketinggalan update cara nge-hias2 blog, pdhl sy udah mulai pinter blog sejak tahun 2004-2005 :D
DeleteSami-sami :D
DeleteAamiin.
Alhamdulillah, Terima kasih. Saya juga masih belajar untuk mendesain tampilan blog. Heheh. Di hias lagi blog nya atuh biar makin cantik :D
iya teh hehe.. makasih ya masukannya :*
Deletebelum sempet teh...
kayaknya cantikin kualitas tulisannya dulu, desain belakangan..
entar gak nulis2 kalo ngurusin desain atau tampilan luarnya dlu hehehe,,